Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wawancara Imajiner dengan Bos Gangster Bacteria Anthracis

8 Juli 2023   00:46 Diperbarui: 17 Juli 2023   19:23 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bacillus anthracis (sumber: kompas.com) 

"Bisa Bung Antraks jelaskan lebih jauh?"

"Kondisi ekologi yang rusak oleh ulah manusia di permukaan tanah, telah mengusik kami bangsa Anthracis yang ratusan tahun tenteram dan damai di dalam tanah. Kondisi lingkungan ku turut kalian rusak, tanpa kalian manusia sadari. Dan kami memutuskan bergerak, sebab aku dan bangsaku harus tetap bertahan hidup. Kami tak mau mati sia sia di dalam tanah yang gerah. Itu alasan kami kaum Antraks, kini saatnya kami mencari tempat kehidupan baru di muka bumi".

"Bagaimana Bung Antraks bisa  mudah beradaptasi dalam lingkungan hidup manusia di permukaan tanah? Bukankah selama ini Anda dan bangsa Antraks tinggal dalam kondisi anaerob?"

"Kalian manusia terlalu sibuk dengan hal hal besar di dunia, saling berebut kekuasaan dan korupsi. Hal hal kecil dan kehidupan yang kalian anggap sepele dan sederhana, kalian remehkan. Kalian tidak tahu bahwa apa yang kalian sebut kesaktian teknologi di muka bumi, justru sebenarnya telah kami kuasai berabad abad lalu, di dalam bumi. Kesaktian teknologi kalian sebenarnya telah kuno, bagi kami bangsa Antraks".

"Maafkan saya kurang paham dengan penjelasan Anda, Bung Antraks. Kesaktian teknologi semacam apa yang bangsa Bung Antraks miliki, kalau boleh saya tahu?"

"Sebenarnya ini rahasia, tidak boleh saya katakan. Tetapi karena kamu jurnalis yang baik, yang bertanya, saya bisa katakan. Kami memiliki teknologi alami untuk hidup di dua dunia, anaerob dan aerob sekaligus. Dengan sedikit trik, kami mampu dengan mudah menjadi bacteria aerob, yang bebas merdeka di permukaan tanah, bahkan terbang melayang di udara, sesuka hati kami".

"Sedikit trik? Maksud Bung?".

"Kami memiliki sistem canggih pertahanan individu, yang kalian sebut spora. Spora itu mirip tabung, cangkang kuat, sekuat mineral baja bahkan lebih kuat lagi. Cangkang itu memberi efek kesaktian, dimana kami terlindung dari suhu sangat tinggi dan suhu sangat rendah. Di dalam tabung cangkang itu, kami tetap hidup, dan bergerak kemana saja, ke tempat yang kami suka, tanpa terluka sedikit pun".

"Luar biasa, itu ilmu kesaktian mirip superman, di dunia manusia. Atau mirip ksatria sakti Antareja, Wisanggeni, Antasena, dan Gatutkaca, dalam mitos cerita pewayangan".

"hahaha..saya tahu, itu cerita wayang yang kalian suka. Benar katamu, kami mirip tokoh tokoh itu, mampu ambles bumi, mampu tahan api, memiliki pusaka sakti sungut api dan mampu terbang tinggi".

"Dan maaf, Bung Antraks. Bolehkah saya tahu, mengapa Anda dan koloni bacteria Anthracis mampu bertahan hidup, walau kami rebus daging sapi yang Anda huni dalam suhu air mendidih? Anda tidak mati. Trik kesaktian apakah itu?".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun