Juara Dunia U-20 World Cup 2023
Tim Desaku Raih"Selamat malam, pencinta bola seluruh tanah air! Kami menyambut Anda di siaran langsung pertandingan final Piala Dunia U20 World Cup 2023, yang sangat dinantikan antara kesebelasan Desaku dan Uruguay. Saya, Jamin Manjulang dan crew di studio, akan menjadi reporter lapangan malam ini, dan saya saat ini berdiri di stadion megah Argentina jumat 9 Juni pukul 00.30 saat ini, dipenuhi semangat dan antusiasme belasan ribu para suporter."
"Seperti kita tahu, FIFA secara resmi telah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 29 Maret 2023. Sehingga kompetisi U20 yang bergengsi ini akhirnya jatuh ke tangan tuan rumah, Argentina. Saya, Jamin Manjulang melaporkan".
"Pertandingan ini memiliki arti penting bagi kedua tim. Kesebelasan Desaku, mewakili Desa Mbengan Lor, suatu desa kecil di lereng Merapi sebelah Barat Daya, yang penuh semangat, telah menunjukkan kemampuan luar biasa sepanjang turnamen U20 2023 yang diadakan di Argentina ini. Mereka sebelum ini, telah melalui perjalanan panjang, mengalahkan tim-tim hebat, seperti Itali, Israel dan Korea Republik, dan menunjukkan bakat talenta yang luar biasa di lapangan. Pelatih mereka, Coach Sih Nugraha alias Plato dari Mboro, telah memimpin mereka dengan sangat baik, memberikan taktik yang brilian dan motivasi yang kuat".
"Sementara itu, Tim Uruguay adalah tim yang berpengalaman dan diunggulkan di turnamen ini. Mereka memiliki sejarah yang kaya dalam sepak bola dan telah memenangkan beberapa Piala Dunia senior. Pelatih mereka, Carlos, memiliki reputasi yang sangat baik dalam mengembangkan pemain muda dan membentuk tim yang solid".
"Seperti terlihat di layar kaca Anda, saat ini kedua tim telah berjalan menuju lapangan, dan suporter dari kedua belah pihak membuat kegaduhan yang luar biasa di sini. Warna-warni bendera, sorak-sorai, dan semangat juang yang tinggi mewarnai atmosfer stadion ini".
"Wasit memeriksa persiapan kedua tim, dan akhirnya, peluit pertandingan ini ditiup! Kesebelasan Desaku mendapatkan tendangan awal dan mereka langsung mengambil inisiatif".
"Pemain muda Desaku menunjukkan keterampilan dan semangat yang luar biasa. Mereka bermain dengan hati yang penuh, menjaga kecepatan dan menunjukkan keterampilan individu yang brilian. Pertahanan Uruguay juga tangguh, menghadang serangan-serangan berbahaya dari Desaku".
"Babak pertama masih berlangsung sangat ketat dan intens. Kedua tim saling bermain dengan penuh semangat, menciptakan peluang dari waktu ke waktu. Uruguay memiliki beberapa peluang bagus, dan bola ditendang melesat kencang ke depan, dan untung saja! kiper Desaku, Sigit Nugraha, membuat penyelamatan spektakuler dan menjaga gawang tetap aman".
"Kali ini. Bola melambung. Serangan berbahaya dari arah kanan, sodara. Dan jederrr golll! gol! Jederr jederr..Gol sodara. Luar biasa! terjadi di menit ke-38! Pemain muda Desaku, Juan Sumampow, berhasil melepaskan tendangan kaki kirinya yang luar biasa dari luar kotak penalti! Bola berputar dengan cepat, melewati penjaga gawang Uruguay, dan mendarat di sudut kanan gawang. Jederrr gooll..Para suporter Desaku meledak dalam kegembiraan! Skor 1-0 untuk Desaku!".
Gemuruh penonton tampak melakukan selebrasi. Uniknya selebrasi mereka, seperti pernah viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini. Lautan penonton, sebagian besar dari Indonesia itu, tidak hanya bersorak gempita, melainkan serempak menyanyikan "wong ko ngene kok dibanding bandingke. Saing saingke yo mesti kalah. Tak oyak o yo aku ora mampu..Mung sak kuatku, mencintaimu!"
Goll teriakku histeris, sambil ngakak jinggkrak jingkrak, gembira melihat ulah para suporter Indonesia itu di layar televisi.
"O my god! Jederrr jederr jederrr, Gol!!! Baru saja kita saksikan sodara sodara. Kesebelasan Desaku berhasil mencetak gol pertama melalui tendangan indah dari Juan Sumampow. Dan kini stadion ini meledak dalam sorakan kegembiraan. Pemain-pemain kesebelasan Desaku saling berpelukan, menyadari betapa pentingnya gol ini dalam pertandingan final ini."Â
"Kembali ke lapangan. Tim Uruguay langsung mempercepat serangan mereka, mencoba untuk menyamakan kedudukan sebelum jeda. Pertandingan semakin menegangkan di menit-menit terakhir babak pertama".
"Astaga. Peluit berbunyi, dan babak pertama berakhir dengan skor 1-0 untuk Desaku. Para pemain kembali ke ruang ganti dengan senyum di wajah mereka, tetapi mereka menyadari bahwa pertempuran masih belum berakhir. Uruguay pasti akan memberikan perlawanan sengit di babak kedua. Kita jeda sejenak, saya Jamin Manjulang, kita kembali ke studio, ikuti pariwara berikut ini".
Aku ngemil apa saja yang tersisa di kulkas. Mumpung lagi break! Tetapi tak  lama kemudian.
Pritttt! "Babak kedua dimulai, masih bersama saya Jamin Manjulang, melaporkan langsung dari Argentina. Dan Uruguay mengawali serangan dengan semangat yang ditingkatkan. Mereka menguasai permainan dan melakukan serangan-serangan berbahaya ke pertahanan Desaku. Tapi lini pertahanan Desaku bertahan dengan kokoh, membuat Uruguay kesulitan menciptakan peluang".
"Kali ini apa yang terjadi, pemirsa? Menit ke-65, Desaku mendapatkan tendangan bebas di luar kotak penalti setelah pelanggaran keras dari pemain Uruguay. Kapten Desaku, Walidi, siap mengambil tendangan ini. Dan dia melakukannya! Bola melesat, melewati dinding pemain Uruguay dan mendarat di sudut kanan gawang! Gol fantastis dari Walidi! Sodara sekali lagi jederrr jederr jederr..Gol yang luar biasa dari Walidi, kapten kesebelasan, pemuda asal Klepu Kulon Progo ini".
Gemuruh penonton kembali pecah, mereka merayakan selebrasi dengan membuat gerakan seperti ombak, sambil menyanyi: "wong ko ngene kok dibanding bandingke. Saing saingke yo mesti kalah. Tak oyak o yo aku ora mampu..Mung sak kuatku, mencintaimu!"
"Kedudukan Skor menjadi 2-0 untuk Desaku! Stadion ini meledak dalam kegembiraan! Suporter Desaku berteriak histeris, sementara Uruguay terkejut dengan gol ini. Masih ada waktu untuk Uruguay untuk membalas, tetapi waktu semakin berjalan tipis".
"Menit ke-85, kita lihat sodaraa, Uruguay mendapatkan peluang emas melalui tendangan penalti setelah pemain Desaku melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih, dan semua mata tertuju pada eksekutor penalti, Diego dari Uruguay".
"Diego mengambil jarak beberapa langkah, dan dia melepaskan tendangan keras yang menuju sudut kiri gawang. Tapi Sigit Nugraha, kiper kita, sang kiper Desaku, terbang ke arah itu dan melakukan penyelamatan yang luar biasa! Skor tetap 2-0 untuk Desaku!"
Pritttt, pritt prittt! " Peluit akhir berbunyi! Dengan demikian, Kesebelasan Desaku berhasil memenangkan pertandingan ini dengan skor 2-0 dan meraih gelar juara Piala Dunia U20! Para pemain terlibat dalam selebrasi besar-besaran di tengah lapangan, sementara para suporter dari Desaku membanjiri lapangan, merayakan kemenangan yang luar biasa ini."
"Pemirsa, ini adalah momen yang tak terlupakan bagi Desaku dan bagi desa Mbengan Lor di lereng Merapi. Mereka telah menunjukkan kepada dunia bahwa semangat juang dan bakat dapat melampaui segala batasan. Tim ini telah memberikan harapan dan inspirasi bagi anak-anak muda di Indonesia dan seluruh dunia, bahwa dengan kerja keras dan keyakinan, mereka juga dapat meraih impian mereka."
"Sungguh pertandingan yang luar biasa dan mendebarkan. Kesebelasan Desaku mampu mengatasi semua rintangan dan membawa pulang trofi bergengsi ini ke desa kecil mereka. Ini adalah momen bersejarah bagi para pemain, pelatih, dan pendukung mereka".
"Terima kasih telah menonton siaran langsung ini. Jederr jederr jederr! Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya di ajang sepak bola internasional yang lain. Saya Jamin Manjulang dan crew yang bertugas, melaporkan langsung dari Argentina, kita kembali ke studio!".
**
"Mas mas wibi, bangun. Itu tivinya kok tidak dimatiin. Pindah kamar sana, mosok tidur di sofa", sebuah suara, kudengar sayup sayup. Aku mendadak gelagapan. Aku bangun. Terkejut. Aku mengucek kucek mata. Astaga. Aku baru nyadar kalau aku ketiduran di sofa sejak petang tadi.
Aku lemes, ternyata siaran langsung bola yang kutonton barusan, hanya mimpi. Kirain beneran, bener bener seperti nyata beneran. Kok bisa ya? Pikirku sambil masuk ke dalam kamar, meneruskan tidur. Ah sudahlah.
Selesai.
disklaimer: ini adalah cerita fiktif. tidak ada di kehidupan nyata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H