Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tim Desaku Raih Juara Dunia U-20 World Cup 2023

8 Juni 2023   09:06 Diperbarui: 12 Juni 2023   17:21 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Desaku Raih Juara Dunia U-20 World Cup 2023

"Selamat malam, pencinta bola seluruh tanah air! Kami menyambut Anda di siaran langsung pertandingan final Piala Dunia U20 World Cup 2023, yang sangat dinantikan antara kesebelasan Desaku dan Uruguay. Saya, Jamin Manjulang dan crew di studio, akan menjadi reporter lapangan malam ini, dan saya saat ini berdiri di stadion megah Argentina jumat 9 Juni pukul 00.30 saat ini, dipenuhi semangat dan antusiasme belasan ribu para suporter."

"Seperti kita tahu, FIFA secara resmi telah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 29 Maret 2023. Sehingga kompetisi U20 yang bergengsi ini akhirnya jatuh ke tangan tuan rumah, Argentina. Saya, Jamin Manjulang melaporkan".

"Pertandingan ini memiliki arti penting bagi kedua tim. Kesebelasan Desaku, mewakili Desa Mbengan Lor, suatu desa kecil di lereng Merapi sebelah Barat Daya, yang penuh semangat, telah menunjukkan kemampuan luar biasa sepanjang turnamen U20 2023 yang diadakan di Argentina ini. Mereka sebelum ini, telah melalui perjalanan panjang, mengalahkan tim-tim hebat, seperti Itali, Israel dan Korea Republik, dan menunjukkan bakat talenta yang luar biasa di lapangan. Pelatih mereka, Coach Sih Nugraha alias Plato dari Mboro, telah memimpin mereka dengan sangat baik, memberikan taktik yang brilian dan motivasi yang kuat".

"Sementara itu, Tim Uruguay adalah tim yang berpengalaman dan diunggulkan di turnamen ini. Mereka memiliki sejarah yang kaya dalam sepak bola dan telah memenangkan beberapa Piala Dunia senior. Pelatih mereka, Carlos, memiliki reputasi yang sangat baik dalam mengembangkan pemain muda dan membentuk tim yang solid".

"Seperti terlihat di layar kaca Anda, saat ini kedua tim telah berjalan menuju lapangan, dan suporter dari kedua belah pihak membuat kegaduhan yang luar biasa di sini. Warna-warni bendera, sorak-sorai, dan semangat juang yang tinggi mewarnai atmosfer stadion ini".

"Wasit memeriksa persiapan kedua tim, dan akhirnya, peluit pertandingan ini ditiup! Kesebelasan Desaku mendapatkan tendangan awal dan mereka langsung mengambil inisiatif".

"Pemain muda Desaku menunjukkan keterampilan dan semangat yang luar biasa. Mereka bermain dengan hati yang penuh, menjaga kecepatan dan menunjukkan keterampilan individu yang brilian. Pertahanan Uruguay juga tangguh, menghadang serangan-serangan berbahaya dari Desaku".

"Babak pertama masih berlangsung sangat ketat dan intens. Kedua tim saling bermain dengan penuh semangat, menciptakan peluang dari waktu ke waktu. Uruguay memiliki beberapa peluang bagus, dan bola ditendang melesat kencang ke depan, dan untung saja! kiper Desaku, Sigit Nugraha, membuat penyelamatan spektakuler dan menjaga gawang tetap aman".

"Kali ini. Bola melambung. Serangan berbahaya dari arah kanan, sodara. Dan jederrr golll! gol! Jederr jederr..Gol sodara. Luar biasa! terjadi di menit ke-38! Pemain muda Desaku, Juan Sumampow, berhasil melepaskan tendangan kaki kirinya yang luar biasa dari luar kotak penalti! Bola berputar dengan cepat, melewati penjaga gawang Uruguay, dan mendarat di sudut kanan gawang. Jederrr gooll..Para suporter Desaku meledak dalam kegembiraan! Skor 1-0 untuk Desaku!".

Gemuruh penonton tampak melakukan selebrasi. Uniknya selebrasi mereka, seperti pernah viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini. Lautan penonton, sebagian besar dari Indonesia itu, tidak hanya bersorak gempita, melainkan serempak menyanyikan "wong ko ngene kok dibanding bandingke. Saing saingke yo mesti kalah. Tak oyak o yo aku ora mampu..Mung sak kuatku, mencintaimu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun