Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

CLARA - Putri Seorang Mafia (Episode#5)

15 April 2023   09:46 Diperbarui: 15 April 2023   09:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Menjelang malam, dengan mengendarai motor, Clara bergegas pergi ke tepi sebuah dermaga, dimana Bayu Samudra Bos Gangster itu telah menunggu.

“Apakah kamu telah lama menunggu? “, tanya Clara. Bayu mengangguk. Clara mengeluarkan tumbler dari tasnya. “Minumlah ini, ramuan suplemen secang. Kabarnya kamu sulit tidur. Minuman itu baik untukmu”. Seraya menyodorkan tumbler itu kepada Bayu.

“Kenapa rasanya seperti ini. Tidak enak”, Bayu Samudra mencicipi minuman. Tetapi dia tetap memegang tumbler itu.

“Apa kamu suka menjadi polisi? “, tanya orang nomer satu di organisasi Naga Putih itu kemudian. Clara mengangguk.

“Aku barusan dipindahkan ke Satres Narkoba”.

“Baguslah. Selamat. Kini, berarti pertarungan sesungguhnya telah dimulai”, Ujar Bayu Samudra.

“Ya. Akhirnya aku bisa mencari tahu siapa pemilik senjata api itu. Dan siapa Surya Sindunata yang sekarang atasanku”, kata Clara. “Lalu, akan aku cari tahu, siapa pembunuh ayahku… Aku pasti menemukannya”, imbuhnya.

Lalu Clara bercerita bahwa seandainya ayahnya tidak dibunuh, mereka akan tinggal di tepi pantai. Sekilas Clara teringat lagi pada apa yang dikatakan oleh ayahnya, waktu berjalan bergandeng tangan di tepi pantai:

“Kita akan segera memiliki rumah mewah di tepi pantai. Tentu menyenangkan. Mau tidak?”. “Kapan?”, tanya Jane. “Jika pekerjaan ayah selesai, sebentar lagi”, jawabnya.

“Ayahku dan aku berjanji membangun rumah di tepi pantai dan tinggal di sana. Kami akan punya tempat tidur gantung, memancing dan berenang di laut setiap hari. Seperti orang tanpa beban dan merdeka. Ayahku ingin hidup seperti itu”. Cerita Clara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun