Mohon tunggu...
Aqmarina Aulia Jami
Aqmarina Aulia Jami Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta

Saya senang menulis dan membuat konten di platform tiktok

Selanjutnya

Tutup

Love

Relationship antara Minor dan Legal, Bahaya Timbul Child Grooming

2 Juli 2024   22:47 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ditarik?" tanya siswi SD.

"Kurang neplak adek, sampai keringatan abang ngoc##**knya, padahal kipasnya nyala," kata pria tersebut.

Siswi SD tersebut menolak permintaan pria yang memperlihatkan alat kelaminnya. "Ishh tidak mau abang," kata siswi SD.

Akun X @olaf###*** meminta bagi masyarakat yang memiliki anak perempuan agar sering-sering rutin cek handphone-nya. "Siapa tahu ada pedofil kayak begini, ini kejadian di adik teman aku. Tetap jaga keluarga kita dari orang gila kayak gini," kata dia.

Sementara akun X @ideparentingtop mengatakan seorang kakak geram seusai adiknya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD dapat pelecehan oleh pria yang dikenal dari Mobile Legends. "Duh ngeri banget ya era now," kata akun tersebut.

Orang dewasa yang terlibat dalam child grooming sering memberikan perhatian berlebihan kepada anak-anak dengan tujuan untuk membangun hubungan yang intim.

Penggunaan taktik manipulasi emosional, seperti memberikan pujian berlebihan atau mengisolasi anak dari lingkungan sosialnya, adalah ciri khas dari child grooming.

Pelaku child grooming sering kali meminta informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau foto-foto pribadi dari anak-anak sebagai bentuk kontrol lebih lanjut.

Salah satu bahaya utama dari child grooming adalah risiko eksploitasi seksual, di mana anak-anak dapat dieksploitasi secara fisik dan emosional oleh pelaku yang berusaha memanfaatkan ketergantungan dan ketidaktahuan mereka.

Anak-anak yang menjadi korban child grooming sering mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, yang dapat mengganggu perkembangan emosional dan sosial mereka.

Dampak jangka panjang dari child grooming dapat meliputi masalah kesehatan mental, gangguan hubungan interpersonal, dan kesulitan dalam membangun kepercayaan pada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun