Mohon tunggu...
Aqilla Aswan Saqina
Aqilla Aswan Saqina Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa/MtsN 1 Kota Tangerang Selatan

Aloha! sebenarnya saya bukan orang spesial, hobinya hanya rebahan dan scroll tiktok. Tetapi dari hal itu, saya ingin mengeksplor banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Growth Mindset : Bagaimana Memahami Diri di Arus Modernisasi

18 Desember 2022   18:59 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Growth mindset di organisasi tidak sama dengan keingin mencapai keinginan (profit), karena inti dari growth mindset adalah memprioritaskan perkembangan (improvement)

dengan memiliki pola pikir terbuka (Growth mindset) dapat menghindari kita dari berbagai masalah kesehatan mental, seperti menurunkan tingkat insekuritas dan anxiety, karena mereka percaya semua bisa didapat dengan kerja keras dan kemauan tinggi, mereka tidak akan membatasi kemampuan dan bakat mereka. Belajar dan berkembang adalah tujuan hidup mereka.

sedangkan fixed mindset atau yang bisa diartikan sebagai pola pikir tetap, merupakan sebuah penggambaran tentang orang-orang yang percaya bahwa kualitas, kecerdasan, atau bakat mereka merupakan sifat yang sudah tetap, tidak dapat berubah.

Mereka percaya bahwa kecerdasan serta bakat pada diri mereka tidak perlu dikembangkan lagi untuk menuju pada kesuksesan. Jika kamu memiliki pola pikir yang demikian, hal tersebut akan menahan kamu untuk melakukan hal-hal besar yang mengarah pada perubahan positif dalam dirimu.

Mereka dengan fixed mindset, biasanya :

1. Percaya akan kualitas hidup seseorang sudah tetap sejak lahir.

2. Percaya pada nilai IQ diri menunjukan seluruh kisah diri sebenarnya.

3. Berkecil hati setelah penolakan atau kegagalan, tipe mindsetini mengeneralisir dirinya, padahal kesalahan itu bukan penentu segalanya. Seperti seorang pelajar yang mendapat nilai D dari sebuah tugas, ia menilai diri sepenuhnya gagal dan bodoh.

4. Kehilangan minat saat tugas menjadi sulit.

5. Mudah menyerah dan cenderung menghindari tantangan

6. Mereka menganggap, usaha hanya dibutuhkan untuk orang-orang yang memiliki banyak kekurangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun