Peristiwa politik selalu memiliki kendala yang menghambat kebijakan atau prinsip. Dalam kebanyakan kasus, kendala terkait dengan kesadaran seseorang sebagai pelaku atau penentu kebijakan. Selain itu, ada ketidak harmonisan di antara orang-orang yang seharusnya dapat bekerja sama dengan baik.
Contoh kongkrit kendala yang dialami negara Indonesia dalam melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi khususnya dalam pilkada di antaranya dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Kurangnya pengawasan dalam penghitungan suara, walaupun sudah ada tim independen yang sesuai dengan mekanismenya
- Kartu suara tidak sampai pada waktu yang sudah dijadwalkan (terutama untuk daerah terpencil).
- Terjadi potensi satu pemilih memiliki kartu suara lebih dari satu.
- Nuansa money politics sangat kental.
- Tiap partai politik cenderung melakukan pelanggaran dalam hal kampanye politik.
Kendala-kendala di atas menjadi penghalang atau faktor penghambat untuk tumbuhnya demokrasi yang lebih baik yang sesuai dengan cita-cita luhur rakyat Indonesia.
C. Solusi yang Dapat Dilakukan agar Prinsip-prinsip Demokrasi Berjalan dengan BaikÂ
Meskipun demokrasi di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, terutama terkait dengan kebebasan sipil dan hak asasi manusia, namun banyak kemajuan yang telah dicapai dalam memperkuat institusi demokratis, mendorong partisipasi warga negara, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan pluralistik.Â
Tentu dalam mengatasi kendala-kendala ini membutuhkan kerja keras, komitmen, dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta.Â
Proses demokratisasi yang berhasil membutuhkan upaya kolaboratif yang luas dan konsisten untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan demokrasi yang berkelanjutan (Silalahi & Syafri, 2015.) Mekanisme politik di infrastruktur (lapisan masyarakat) dan suprastruktur (lapisan pemerintah) sistem demokrasi harus bekerja sama. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang mendukung untuk pemulihan demokrasi di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan berbagai kendala yang ditemukan di lapangan, kiranya penting untuk menjelaskan kondisi ideal yang memungkinkan pemerintahan memiliki demokrasi yang sempurna.. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Merkl dalam Sukarna (1979: 44) berikut:
- Kesadaran individu akan hakhak dan kebebasan dirinya dan hak-hak serta kebebasan orang lain.
- Sikap kerjasama.
- Kemampuan untuk mengemukakan alasan dan kompromi.
- Suatu standar hidup yang stabil.
- Persamaan kesempatan dalam bidang ekonomi dan sosial yang wajar.
- Sikap kedewasaan yang ditunjukkan karena pengalaman.
- Suatu masyarakat beraneka ragam tetapi bebas.
Uraian di atas kiranya dapat dijadikan suatu solusi yang dipandang cukup efektif dalam mengeliminir berbagai kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
KESIMPULAN
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang dianut negara Indonesia menginginkan terciptanya suatu pemerintahan yang didukung oleh rakyat dan mengedepankan aspirasi dan kepentingan rakyat pula.Kondisi yang terjadi di lapangan ternyata prinsip-prinsip demokrasi tidak berjalan ideal sesuai dengan harapanharapan dan cita-cita luhur rakyat Indonesia.Â