Rasionalisasi menjadi tantangan terbesar dalam mencegah korupsi karena ia tertanam dalam pola pikir individu:
*Budaya "Semua Orang Melakukannya": Di beberapa instansi, korupsi dianggap sebagai bagian dari pekerjaan.
*Justifikasi Moralitas: Banyak pelaku yang meyakini bahwa tindakan mereka tidak sepenuhnya salah karena mereka "berbagi hasil" dengan orang lain.
Intervensi dengan Pendekatan Multi-Aspek
Korupsi adalah fenomena yang memerlukan solusi lintas disiplin. Menggabungkan teori Klitgaard dan Bologna dengan strategi lain dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam mencegah korupsi di Indonesia. Berikut adalah beberapa solusi berdasarkan aspek sosial, ekonomi, hukum, dan teknologi.
1. Aspek Sosial dan Budaya
a. Pendidikan Anti-Korupsi
*Penerapan di Sekolah: Kurikulum harus mencakup pendidikan anti-korupsi mulai dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.
*Peran Tokoh Masyarakat: Pemuka agama dan pemimpin komunitas harus dilibatkan dalam kampanye moral melawan korupsi.
b. Membangun Budaya Transparansi
*Peningkatan Kesadaran Publik: Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya transparansi dalam pemerintahan.