Untuk lebih memahami nilai-nilai yang ditanamkan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono dalam pendidikan moral, penting untuk mengeksplorasi identitas perilaku yang menjadi landasan bagi karakter generasi muda. Identitas ini mencerminkan sifat-sifat dan nilai-nilai esensial yang harus dimiliki agar dapat menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
1. Identitas Perilaku
a. Jawi bares menggambarkan sikap kejujuran dan keterusterangan. Kejujuran berfungsi sebagai pondasi yang kuat untuk membangun interaksi yang sehat, baik dalam lingkungan pendidikan maupun dalam kehidupan masyarakat secara umum.
b. Jawi deles mengedepankan prinsip kebenaran yang yang tidak berubah, selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan untuk bersikap konsisten dalam setiap tindakan. Pendekatan ini membantu menciptakan kepercayaan di antara sesama dan menumbuhkan integritas yang mendalam dalam karakter.
c. Jawi sejati menekankan pentingnya menjadi diri sendiri, tanpa berpura-pura atau berperilaku seperti dalam drama. Pendekatan ini mendorong setiap manusia untuk menghadapi kehidupan dengan keberanian, menerima segala suka dan duka sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka.
2. Identitas Diri
a. Tansah Anglampahi Muriding Agesang, bahwa setiap manusia selalu hidup sebagai murid kehidupan. Setiap pengalaman, baik yang positif maupun negatif, adalah pelajaran yang berharga. Manusia harus terus belajar dan berkembang, serta menjadikan setiap momen sebagai peluang untuk pertumbuhan pribadi.
b. Sinau Ngarosake Lan Nyumerapi Tunggalipun Manungsa, manusia harus belajar merasakan dan memahami bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kesamaan. Menyadari asal-usul dan tujuan hidup yang sama membantu kita meningkatkan empati dan kesadaran sosial antarmanusia.
c. Murid, Gurune Pribadi. Dalam hubungan antara guru dan murid, guru juga berperan sebagai murid. Proses belajar bersifat timbal balik, di mana setiap manusia memiliki reverse role sebagai pembelajar dan pengajar secara bergantian. Pengalaman hidup, penderitaan, dan kebaikan yang dialami akan membentuk karakter serta pemahaman yang lebih dalam tentang makna kehidpan. Setiap manusia, melalui pengalaman hidup, penderitaan, dan kebaikan yang dialami, memiliki kesempatan untuk mengajarkan dan belajar dari satu sama lain.
Â