Mohon tunggu...
Apriliana Jumiyati
Apriliana Jumiyati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Sarjana Teknik Sipil - NIM 41124010091 - Fakultas Teknik - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dikursus Gaya Kepemimpinan Catur Murti Raden Mas Panji Sosrokartono: Moralitas Anak Bangsa dalam Dunia Pendidikan

24 Oktober 2024   23:59 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:53 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk lebih memahami nilai-nilai yang ditanamkan oleh Raden Mas Panji Sosrokartono dalam pendidikan moral, penting untuk mengeksplorasi identitas perilaku yang menjadi landasan bagi karakter generasi muda. Identitas ini mencerminkan sifat-sifat dan nilai-nilai esensial yang harus dimiliki agar dapat menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

1. Identitas Perilaku

a. Jawi bares menggambarkan sikap kejujuran dan keterusterangan. Kejujuran berfungsi sebagai pondasi yang kuat untuk membangun interaksi yang sehat, baik dalam lingkungan pendidikan maupun dalam kehidupan masyarakat secara umum.

b. Jawi deles mengedepankan prinsip kebenaran yang yang tidak berubah, selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan untuk bersikap konsisten dalam setiap tindakan. Pendekatan ini membantu menciptakan kepercayaan di antara sesama dan menumbuhkan integritas yang mendalam dalam karakter.

c. Jawi sejati menekankan pentingnya menjadi diri sendiri, tanpa berpura-pura atau berperilaku seperti dalam drama. Pendekatan ini mendorong setiap manusia untuk menghadapi kehidupan dengan keberanian, menerima segala suka dan duka sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka.

Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak
Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

2. Identitas Diri

a. Tansah Anglampahi Muriding Agesang, bahwa setiap manusia selalu hidup sebagai murid kehidupan. Setiap pengalaman, baik yang positif maupun negatif, adalah pelajaran yang berharga. Manusia harus terus belajar dan berkembang, serta menjadikan setiap momen sebagai peluang untuk pertumbuhan pribadi.

b. Sinau Ngarosake Lan Nyumerapi Tunggalipun Manungsa, manusia harus belajar merasakan dan memahami bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kesamaan. Menyadari asal-usul dan tujuan hidup yang sama membantu kita meningkatkan empati dan kesadaran sosial antarmanusia.

c. Murid, Gurune Pribadi. Dalam hubungan antara guru dan murid, guru juga berperan sebagai murid. Proses belajar bersifat timbal balik, di mana setiap manusia memiliki reverse role sebagai pembelajar dan pengajar secara bergantian. Pengalaman hidup, penderitaan, dan kebaikan yang dialami akan membentuk karakter serta pemahaman yang lebih dalam tentang makna kehidpan. Setiap manusia, melalui pengalaman hidup, penderitaan, dan kebaikan yang dialami, memiliki kesempatan untuk mengajarkan dan belajar dari satu sama lain.

 

Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak
Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun