Sebagai orangtua tentu merasa terkejut dengan pertanyaan seperti ini. Harus berhati-hati dalam memberi penjelasan dan pemahaman.Â
Kata-kata pun mesti dipilih yang mudah dimengerti dan sederhana, karena nantinya akan diingat dalam jangka lama. Nanti, setelah jawaban pertanyaannya kita berikan, maka jawaban pertamalah sebagai pegangannya.Â
Jika ragu-ragu dan tidak mampu menjawab, sebaiknya ditolak baik-baik yah. Daripada generasi kita keliru dalam memahami sesuatu. Terutama untuk si anak yang tinggi daya ingatnya.
"Pintar, pertanyaannya bagus sekali, nak. Hmm... angin itu adalah ciptaan Allah (Tuhan Yang Menciptakan kita), kita hanya mampu merasakan kehadirannya tetapi tidak mampu melihat. Terus, awan itu juga ciptaan Allah, itu dia yang berada di atas langit sana (sambil menunjuk awan di langit, kita perlihatkan wujudnya secara langsung). Terakhir, Allah adalah pencipta kita. Kita ada karena diciptakan-Nya," saya berusaha menjelaskan.
Kemungkinan pembaca ada yang lebih cerdas dalam menyusun kata-kata untuk anak tercinta. Asli nih, saat menjelaskan pertanyaan seperti ini cukup berdebar-debar jantung. Semoga dia paham.
Sejujurnya, jika anak suka bertanya dan meniru termasuk aktif. Kita pun merasa senang dengan sikapnya. Tetapi orangtua harus bersiap sedia dalam menjawab pertanyaan gampang-gampang susah dari mereka. Takut keliru dalam memberi pemahaman.Â
Baiklah, untuk orangtua di luar sana jika mendapati anak yang super aktif bertanya dan meniru perilaku kita, mohon jangan diabaikan dan dianggap enteng ya.Â
Sebaiknya berusahalah untuk melayani pertanyaan dari mereka semampu kita dan yuk sama-sama kita berhati-hati dalam berbuat maupun berucap di hadapan sang buah hati. Karena mereka merupakan peniru ulung yang sulit untuk disaingi.
___
Kerinci-Jambi, 03 Febuari 2022 M / 02 Rajab 1443 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H