Suatu hari, ketika Yuda mengetahui nomor HP Any, dia mengirim pesan dari aplikasi hijau. Setelah menuliskan salam, tanpa ragu Yuda mengirim emotikon bibir yang dimonyongkan. Any mengerti maksud dari emotikon tersebut, tetapi dia pura-pura lugu.
[Ini apa artinya, sih? ] tanya Any.
Yuda membalasnya dengan emotikon tertawa. Lalu mengirim lagi lebih banyak.
[]
[I love you] ketiknya.
[Apaan sih?]
[Malu, ih, anak-anak sudah pada mahasiswa, bapaknya masih puber] balas Any.Â
Kembali Yuda mengirim emotikon tertawa.
[Aku kangen, Any] tulisnya.
[Sudahlah, malu, nggak kujawab kalo masih lebay] balas Any.Â
Lagi-lagi, dia mengirim emotikon tertawa.
Any pun sebenarnya senang dengan hal itu, tetapi untuk apa? Mau apa? Ingat usia!
Sejak itu, Any dan Yuda tetap berhubungan, tetapi sebatas teman dan tetangga. Tak jarang, Any mengunjungi bengkel Yuda untuk memperbaiki motornya.