***
Larut dalam berbagai aktivitas dan tugas kuliah yang tak pernah usai, Any telah lupa dengan kisahnya bersama Yuda. Sampai pada suatu hari, Yuda datang lagi ke rumahnya dengan wajah yang layu.
"Hei, Om, apa kabar? Wah, calon bapak ini kenapa mukanya kusut begitu?" ledek Any pada Yuda.
"Aku boleh curhat kan? Katanya kita bersahabat?" dalihnya, sambil mengambil duduk di dekat Any.
"HEY! Jaga jarak ya, Pak! Gimana kalo dilihat orang? Ini istrinya hamil malah ndeketin perempuan lain? Sana jauhan!" seru Any.
 Meski suaranya lantang mengusir, tetapi dari rona matanya terpancar sinar bahagia.
"Aku heran, kenapa lihat Any jadi muak, ya? Saat aku dekat dengannya, bau badannya bikin aku eneg. Padahal ya wangi. Entahlah, aku jadi malas pulang. Lihat wajahnya dari jauh aja rasanya pingin marah. Ini aja aku dari semalam nginap di rumah Ibu," ucap Yuda.
"Istighfar, oiy! Ingat istri di rumah lagi hamil. Jangan bikin masalah! Gini kalo aku mau jahat gimana?" Â canda Any.
"Ya aku pasrah, nyatanya begitu."
"Kamu itu lagi ngidam. Istrimu yang hamil tapi kamu yang ngidam. Jangan aneh-aneh. Nanti juga akan hilang sendiri perasaan itu," jelas Any.