Kenapa harus aku yang merasakan semua ini, Tuhan? Mengapa di saat teman-temanku bergembira menjelang tahun baru, aku justru kehilangan ayahku? Haruskah aku kembali belajar tentang hidup sedangkan temanku yang lain belajar tentang pelajaran baru di sekolah?
Kali ini bukan hanya buku dan peralatan pendukung, bukan hanya semangat dan kedisiplinan belajar melalui daring, bukan juga kuota dan pulsa saja yang kubutuhkan di masa pandemi ini. Namun, aku juga harus menyiapkan kekuatan hati, jiwa dan raga untuk berlapang dada menerima dan menjalani hidup setelah kepergian ayahku. Â
Siapa yang bersalah dan siapa yang benar, aku serahkan kepada-Mu, ya Allah. Jadikan Ibu sadar, ada aku yang ingin kembali belajar, menjadi diriku sebagaimana teman-teman lain yang seusia denganku. Haruskah aku kembali belajar tentang hidup?
Sidoarjo, 3 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H