Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bukan Pinus Biasa

17 Maret 2020   09:43 Diperbarui: 17 Maret 2020   09:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari hatimu, kangen, ya?"

"Iih, apaan, GR. Orang cuma tanya, kok," dalihku. Kenapa Rama berkata begitu?

Hari telah pagi, kami harus bersiap dengan acara selanjutnya. Timku yang terdiri dari enam orang sudah di barisan.

Setelah melalui beberapa pos dan menuntaskan tugas dari senior, kami sampai di pos terakhir. Di sini berbeda dengan sebelumnya, tugas yang diberikan berkaitan dengan mental.

Kali ini aku berhadapan dengan Kak Indah. Tatapannya betul-betul megintimidasi, auranya laksana hakim pembawa palu dan seolah berkata 'bersiaplah kau!'

 Gemetaran tubuh, jantung berdetak kencang, hukuman apa yang akan divoniskan padakku?

"Kamu, Melina kan? Dari X.IPA.1?" tanya Kak Indah ketus. "Khusus buat kamu tugasnya mudah." Ucapnya penuh penekanan, laksana titah pangeran dari negeri api difilm Avatar.

"Di sana ada senior sedang duduk. Nah, cari Rama rayu dia! Katakan kamu cinta padanya! Terserah cara kamu merayu! Kalau perlu bawa bunga, pinus kek atau rumput!" perintahnya.

Bagai petir menyambar di atas kepala, aku harus merayu Rama. Menatap wajahnya saja aku tak sanggup.

Tuhan, tolong hamba Mu ini, lancarkan lidah ini! Ucapku sambil merapal doa Nabi Musa saat menghadapi Firaun.

Aku terus berpikir. Ada beberapa junior yang juga mendapat tugas. Ada yang bernyanyi, berpuisi atau drama. Sedang aku, merayu Rama. OMG!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun