Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bukan Pinus Biasa

17 Maret 2020   09:43 Diperbarui: 17 Maret 2020   09:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sesampainya di area perkemahan, tugas  junior mendirikan tenda, senior pun sibuk mempersiapkan dapur umum dan tenda komando.

Sebagian memasak makanan untuk siang nanti, konon katanya menu siang ini sop tulang sapi, asli tulang tanpa daging.

"Ayo! Jo ... Paijo. Selesaikan tenda sebelum gelap!" Suara Kak Pras memecah keseriusan peserta.

Terlihat Rama sudah ada di tenda komando. Dia sedang berbincang dengan peserta lain.

"Mel, itu kan Rama. Kapan datangnya?" tanya Tina sambil menunjuk lelaki manis berlesung pipi.

"Idiih, memang aku emaknya?" jawabku kesal

"Kamu, Mel, gitu saja sewot." Sambil memonyongkan bibir sepuluh sentimeter Tina menggerutu.

Malam hari, usai makan malam dan salat Isya acaranya bebas. Antara senior dan junior bergabung mengitari api unggun.

Ke mana lagi Rama? Kok bentar-bentar menghilang. Kayak induk bebek lagi mengatur barisan. Kenapa aku jadi suka pria jangkung ala belalang cencorang itu?

 "Hai, Mel, boleh duduk sini, 'kan?" Rama mengejutkanku.

"Pakai minta izin, emang  aku penunggu tempat? Dari mana aja, sih, Kak? Baru kelihatan sekarang," tanyaku penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun