Kulirik lagi wajah ayu disampingku, kini tersenyum penuh arti !
Sesaat, sang surya melukis cakrawala dengan tinta emasnya,
membuyarkan lamunan
Siluet perbukitan perlahan sirna berganti hijau dedaunan
Masih seperti dulu, Lautpasir tertutup kabut tebal
bak gumpalan kapas sutra merendam kaki gunung Batok yang menawan
Kawah Bromo dan Mahameru tak pernah lelah mengepulkan asap putih dari kepundannya
Tak seperti dulu, ku tak lagi bisa melirik wajah ayu di sampingku
Adakah kau diantara gundukan Pasirberbisik,
menanti kata cinta yang pernah kutitipkan padanya
Atau, kau ada di suatu tempat eksotik lain di taman ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!