Â
"Di mata orang, itu disebut Cinta;Â
namun di mataku,
itu penderitaan (bal) jiwa!"
Memenuhi panggilan cinta berarti berjalan menuju kefanaan (fana). Dalam pandangan Rumi, kekuatan cintalah yang dapat mengantarkan seorang pencinta untuk mencapai keadaan yang maha indah, yang dapat merubah keadaan pahit menjadi manis, pengharapan yang berujung kepada kerinduan yang tiada batas. Rumi mengatakan bahwa penderitaan yang dialami oleh si pecinta merupakan tahapan yang harus dilalui sebagai bentuk dari proses pemurnian bathin yang akan selalu peka terhadap cahaya-cahaya ketuhanan yang menyinari bathinnya.
[1] Miftahul Jannah, "Teologi Sufi Kajian atas Mistisisme Cinta Jalaluddin Rumi," Â Jurnal Al-Aqidah 12, no. 2 (December 31, 2020): 40, https://doi.org/10.15548/ja.v12i2.2271.
[2] Kompasiana.com, "Belajar Mencintai Guru dari Sosok Rumi: Mistikus Terbesar Sepanjang Sejarah," KOMPASIANA, June 7, 2023, https://www.kompasiana.com/faruqmuharram/647f37194addee7924255ca2/belajar-mencintai-guru-dari-sosok-rumi-mistikus-terbesar-sepanjang-sejarah.
[3] Kumalla, "'Konsep Mahabbah (Cinta) Dalam "Rubaiyat" Karya Rumi Dan Relevansinya Dalam Pendidikan Agama Islam,'" (Mei 2019): 46. http://repository.radenintan.ac.id/6748/1/SKRIPSI_FULL.pdf
[4] Zahra Ahmadi, "'Love' in Mawlana Jalaluddin Mohammad Balkhi's (Rumi) Works," International Letters of Social and Humanistic Sciences 36 (July 2014): 5, https://doi.org/10.18052/www.scipress.com/ILSHS.36.1.
[5] Jaya Sahputra and Usamah As Siddiq, "Hakikat Kebahagiaan: Perspektif Jalaluddin Rumi," Al Mabhats: Jurnal Penelitian Sosial Agama 7, no. 1 (June 30, 2022): 25, https://doi.org/10.47766/almabhats.v7i1.1045.
[6] Assya Octafany, "Konsep Mahabbah Jalaluddin Rumi" Vol.21, No. 2 (2020), 222. https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/ref/article/view/200206/1891&ved=2ahUKEwiWqK257dOGAxV_XWwGHfiwAwgQFnoECBEQAQ&usg=AOvVaw1EjuNR4s1oJiM7dX2fYJfy.