Mohon tunggu...
Anwar Fahmi
Anwar Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Antasari Banjarmasin

Suka baca buku motivasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cinta Seperti Sebuah Penderitaan

19 Juni 2024   10:49 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:08 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang dipancarkan oleh Sang kekasih" 

 

Terdapat dalam pembukaan kitab Masnawi: Someone asked, "What is love?". I answered, "you will know when you become (lost in) me!" [4] "(Bagaimanakah keadaan seorang pencinta?" Tanya seorang lelaki. Kujawab, "jangan bertanya seperti itu; bila engkau seperti aku, tentu engkau pun tau ketika Dia memanggilmu, engkaupun akan memanggil-Nya)".[5]  Cinta tidak bisa dijelaskan dengan pasti lewat kata-kata karena tidak ada pengertian cinta yang lebih jelas dari cinta itu sendiri. Melalui karya-karyanya, Jalaluddin Rumi berusaha memberikan arahan tentang makna dari "cinta" melalui syair-syair ciptaannya. Namun, dalam karya-karyanya Rumi tidak menjelaskan dengan jelas mengenai apa itu cinta, dia lebih sering menggunakan perumpamaan-perumpamaan dari hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan olehnya.[6] Cinta sebenarnya ialah cinta yang mampu menjaga apa yang dicinta, serta dapat merubahnya ke arah yang lebih baik, Jalaluddin Rumi pernah mengatakan:

 

"Sungguh, cinta dapat mengubah yang pahit menjadi manis, 

debu menajadi emas, keruh menjadi bening, 

sakit menjadi sembuh, penjara berubah telaga, 

derita beralih nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat".

 

Jalaluddin Rumi memahami cinta sebagai sebuah jalan menuju kesempurnaan. Ia juga sebagai jalan untuk membersihkan diri sehingga dapat mengantarkan manusia sampai kepada Tuhannya. Jika manusia mulai menjauh dari hal-hal spiritual (termasuk cinta di dalamnya), maka hari demi hari dunia ini akan semakin penuh dengan tindak kekerasan, hilangnya cinta kasih dan akan semakin banyak manusia yang melupakan Tuhan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun