Mohon tunggu...
anwar rafiudin
anwar rafiudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi saya anwar

Assalamu'alaikum wr.. wb., halo teman teman salam kenal nama saya ANWAR seorang Mahasiswa yang sangat tertarik belajar berbagai macam hal termasuk dunia karya tulis, terima kasih sudah berkunjung saya mohon kalau ada kritik dan saran tolong langsung beritahu kepada saya agar saya bisa memperbaikinya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aspek Penting Dalam Manajemen PAUD

23 Desember 2023   09:30 Diperbarui: 24 Desember 2023   06:17 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balita yang kelak menjadi penerus bangsa sesuai kualitas pertumbuhan dan perkembangannya perlu mendapat perhatian serius khususnya di Indonesia. Kegiatan yang membimbing tumbuh kembang anak untuk meningkatkan kesehatan jasmani, mental, spiritual dan psikososial guru atau orang tua sehingga dapat mendeteksi sejak dini permasalahan penyimpangan pada anak usia dini adalah dengan pelaksanaan kegiatan. seperti Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang, Bunga (SDIDTK).

Indonesia, pertumbuhan dan perkembangan anak harus mendapat perhatian lebih serius, mengingat angka pertumbuhan dan keterlambatan tumbuh kembang masih cukup tinggi. Pada tahun 2016, prevalensi gangguan tumbuh kembang pada anak usia dibawah 5 tahun di Indonesia sebesar 7.512,6 kasus per 100.000 penduduk (7,51%), seperti yang dilaporkan oleh WHO pada tahun 2016. Diperkirakan sekitar 1 hingga 3 persen anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan secara umum. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan penurunan di Indonesia sebesar 30,8%, underweight 17,7% dan waste 10,2%.

Dilihat dari Peraturan Nomor 66 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, tentang pemantauan tumbuh kembang anak, dan gangguan tumbuh kembang, kegiatan ini dapat dilaksanakan di pelayanan kesehatan primer dan taman kanak-kanak. Guru TK dapat berkolaborasi dengan orang tua siswa dan tenaga kesehatan dalam kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak sehingga dapat mendeteksi sejak dini permasalahan atau penyimpangan pada siswa. Guru Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terlatih diharapkan mampu secara mandiri dan rutin memantau tumbuh kembang anak didiknya sehingga anak dapat mencapai tumbuh kembang fisik, mental, dan emosi yang optimal. dan memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda sesuai dengan potensi genetiknya (Kementerian Kesehatan, 2014).

Penelitian Wati (2016) memperjelas bahwa masih banyak lagi. Temuan penelitian Wat (2016) memperjelas bahwa masih banyak guru di PAUD yang kurang dan masih kurang memiliki pemahaman yang mendalam tentang identifikasi dan stimulasi tumbuh kembang anak usia dini. yang mampu melakukan pengecekan pertumbuhan dan perkembangan. Dalam penelitiannya Rahayu dkk (2021) menjelaskan perlunya pelatihan, bimbingan dan arahan untuk memotivasi kinerja guru PAUD serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terencana dan terstruktur sehingga pelaksanaan pengendalian tumbuh kembang dapat dilakukan. berjalan dengan baik dan secara optimal.

Guru PAUD merupakan mitra tenaga kesehatan yang berupaya mendeteksi, mengintervensi, dan menstimulasi tumbuh kembang anak sejak dini. Namun banyak guru PAUD yang belum mengetahui cara memantau tumbuh kembang anak. Pentingnya skrining tumbuh kembang anak usia dini adalah dapat mendeteksi secara dini kemungkinan adanya kelainan dan mengendalikan keluhan orang tua ketika terjadi masalah pada tumbuh kembang anak.  Membekali guru PAUD dengan pengetahuan dan keterampilan memeriksa tumbuh kembang anak berarti guru dapat melakukan identifikasi secara mandiri dan bekerja paralel dengan puskesmas pada saat kunjungan rutin identifikasi tumbuh kembang anak di PAUD (Mualifah, Fauziandari). dan Punjastuti, 2020; Sulistyoningtyas dan Fitriyanti, 2020).  

7. Komunikasi Efektif

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Beberapa siswa PAUD PKBM Mentar mengalami permasalahan belajar yang menyebabkan menurunnya hasil akademiknya. Komunikasi adalah transmisi simbol dari sumber ke penerima. Proses tersebut dapat dibangun oleh orang-orang yang ingin lebih dekat dengan kepribadiannya. Titik awalnya adalah memberikan makna yang sama terhadap simbol-simbol yang disampaikan, paling tidak agar masyarakat mengetahui bahwa masyarakat siap menerima arah yang lebih baik. Dengan penyampaian ini motivasi warga belajar tersalurkan dalam melakukan segala aktivitasnya. Efektivitas komunikasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi belajar, karena komunikasi yang efektif menimbulkan kenyamanan antar lawan yang lain. 

Komunikasi yang dianggap efektif adalah: 

(1) Keterbukaan, yaitu kesediaan untuk menanggapi dengan riang informasi yang diterima dalam berhubungan dengan hubungan antarmanusia. 

(2) Empati, yaitu mengenal orang lain. 

(3) Keberlanjutan, yaitu situasi terbuka untuk mendukung komunikasi yang efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun