Mohon tunggu...
Agus Awaludin
Agus Awaludin Mohon Tunggu... -

hanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Adalah Pemancing Sang Penikmat Malam

28 November 2011   09:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:06 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


jiwanya lenggang senyap disemesta purba


Dibawah saung diatas rakit bambu, tersandar di bawah pohon loa


tiba tiba hening tanpa suara, tak ada ringkik  jangkrik ataupun siulan burung malam


angin apakah yang ditiup dari ketinggian tempat tidurnya gunung ?


hujan telah menderas deras, menerpa menubruk,


membasahi apa saja yang dilalui


dan gelombangpun mengucang-guncang rakit bambu


terdengar petir mengelegar menembus pekatnya malam


memekakan telinga,membelah diantara suara derit  bambu dan kayu yang bergesekan


Siapa yang berayun sampai tak terlihat di bawah saung


jika sanggup melawan alam, kekuatan mana yg bisa membalikan arah angin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun