Malam sunyi dilembah Naringul yang terpencil
tersandar sebuah rakit bambu yang mengambang dipunggung danau dibalik pohon loa
ada yang datang sebelum senja tiba, datang dari jauh dengan perahu kecilnya
dan kini telah ditambatkan pada sisi ditiang saung rakit diNaringgul
dalam keremangan, masih samar terlihat dibawah sinaran lampu senter
sosok bayangan Pemancing Tua yang tengah khusuk menghitung mata kail,
memilah umpan yang dikumpulkannya siang tadi.
Dia bukan nelayan, bukan pula pelayat,
dia adalah pemancing sang penikmat malam
tak ada yg di kejar dan tak ada yang di buru
kesendiriannya adalah segala keabadian
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!