Mohon tunggu...
Anugrah Taufiq
Anugrah Taufiq Mohon Tunggu... Lainnya - Burger Bangor Wonogiri

Saya mahasiswa Semester 1 Sistem Informasi Duta Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UAS Pendidikan Agama Islam Semester Gasal 2023/2024

11 Januari 2024   11:18 Diperbarui: 11 Januari 2024   11:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Anugrah Taufiq N

Kelas : Semester 1

PRODI : Sistem Informasi

Mata Kuliah : Agama Islam

  1. Sebagai Muslim, saya memiliki pengalaman keagamaan seperti Melakukan sholat berjamaah bersama anggota keluarga, merayakan hari raya Idul Fitri bersama saudara, dan pergi ke tempat ibadah bersama keluarga, Mendapatkan pendidikan agama Islam yang cukup dapat meningkatkan pemahaman tentang agama dan kehidupan beragama, Saya juga rutin mengikuti pengajian keagamaan yang diadakan di masjid setempat, Berdialog dengan orang-orang yang memiliki ilmu agama, dan mendengarkan cerita cerita yang disampaikan di alquran, Menghadiri kegiatan acara seperti Ramadan, Idul Fitri, dan Eidul adha, Melakukan aktivitas keagamaan bersama keluarga, seperti membaca Al-Quran dan memberikan sedekah kepada masyarakat yang membutuhkan, dengan pengalaman beragama yang saya dapatkan dapat mempengaruhi cara saya berpraktik agama dan meningkatkan pemahaman tentang agama, hal ini juga untuk mengembangkan karakter, kepribadian, dan moral. Agama adalah sesuatu hal penting dari kehidupan saya dan membantu saya menjaga nilai-nilai dan meningkatkan pemahaman tentang dunia akhirat yang sebenarnya.

  2. Sebagai mahasiswa muslim yang menerapkan unsur keagamaan pada beberapa bidang berikut : 

Penerapan agama Islam terhadap kehidupan sosial, budaya, kesehatan, politik, hukum, ilmu pengetahuan, dan kehidupan secara keseluruhan dapat dilihat melalui beberapa aspek yang berikut:

1. Kesejahteraan: Agama Islam menyoroti pentingnya kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat. Dalam Islam, ada percepti bahwa pemerintah harus memastikan kesejahteraan masyarakat dan memantap kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

2. Politik: Dalam Islam, politik merupakan usaha Islam dan memiliki peran penting dalam memastikan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam sistem demokrasi partai agama, agama menjadi perhatian utama dalam memilih pemimpin politik.

3. Hukum: Islam memiliki hukum yang menjadi latar belakang dalam memahami dan menerapkan ajaran agama. Dalam Islam, hukum Islam mengatur perilaku, transaksi, dan hubungan antara individu dengan masyarakat].

4. Budaya: Agama Islam mempengaruhi kebudayaan masyarakat, termasuk dalam seni beluk, tradisi, dan kebijakan adat. Dalam masyarakat Indonesia, agama Islam telah menjadi kebunan budaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas.

5. Kesehatan: Islam menyoroti pentingnya kesehatan masyarakat dan menciptakan praktik kesehatan yang menjadi latar belakang dalam memahami dan mengelola kesehatan masyarakat.

6. Ilmu Pengetahuan: Agama Islam menyoroti pentingnya pemahaman dan pengajaran pengetahuan agama. Dalam Islam, ilmu pengetahuan agama dianggap sebagai pergunaan Allah SWT untuk mengerti ajar dan hukum Islam.

Dalam penerapan agama Islam terhadap kehidupan sosial, budaya, kesehatan, politik, hukum, ilmu pengetahuan, dan kehidupan secara keseluruhan, penting untuk memahami dan menerapkan ajar agama secara tepat dan sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.

  1. Ekonomi Islam merujuk pada sistem ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip-prinsip ini mencakup larangan terhadap riba (bunga), investasi dalam aset riil, pembagian keuntungan dan kerugian, serta larangan terhadap kegiatan ekonomi yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ekonomi Islam juga menekankan pentingnya keadilan, kesejahteraan sosial, dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

Peran ekonomi Islam dalam kesejahteraan umat dapat dilihat melalui berbagai aspek, antara lain:

1. Kesejahteraan Sosial: Ekonomi Islam bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial dengan mengedepankan keadilan dan distribusi yang merata. Prinsip-prinsip ekonomi Islam dirancang untuk memastikan bahwa kekayaan dan sumber daya alam digunakan secara adil demi kesejahteraan umat.

2. Pengelolaan Sumber Daya: Ekonomi Islam menekankan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Hal ini mencakup larangan terhadap praktik riba dan spekulasi serta penekanan pada investasi dalam aset riil yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

3. Keadilan dan Keseimbangan: Prinsip-prinsip ekonomi Islam menekankan pentingnya keadilan dan keseimbangan dalam hubungan ekonomi. Hal ini mencakup larangan terhadap praktik ekonomi yang dianggap merugikan pihak lain serta penekanan pada pembagian keuntungan dan kerugian secara adil.

  1. Akhlak mempengaruhi hubungan manusia dalam masyarakat karena akhlak merupakan jati diri seseorang yang dapat memberi makna bagi perilaku ketika berinteraksi sosial, ibadah, dan bermuamalah. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri, ia akan selalu berinteraksi atau berhubungan satu sama lain, karena itu hubungan antar manusia perlu dijaga dengan baik. Dalam Islam, akhlak setidaknya terbagi menjadi tiga, yakni akhlak manusia kepada Allah, akhlak individu manusia kepada masyarakat dan alam, serta akhlak manusia kepada dirinya sendiri. Akhlak yang baik dalam bermasyarakat dapat terwujud dengan menjalin hubungan baik yang tidak terfokus hanya pada pergaulan antar manusia. Selain itu, akhlak juga dapat membantu manusia untuk meringankan kesusahan seorang dari berbagai beban, memudahkan orang yang kesulitan, menutupi aib seseorang, serta selalu menolong dan membantu saudaranya.

  2. Hukum Islam memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari manusia dan masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh cara hukum Islam diterapkan dalam kehidupan:

1. Fungsi ibadah: Hukum Islam menjadi pedoman dalam ibadah, yang mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti halal dan haram, sholat, dan rituals.

2. Fungsi amar ma'ruf nahi munkar (perintah kebaikan dan pencegahan kemungkaran): Hukum Islam menegakkan keadilan dan mencegah kemungkaran dalam kehidupan.

3. Fungsi hukum dalam masyarakat: Hukum Islam mempengaruhi hubungan antar manusia dalam masyarakat, seperti dalam berhubungan antar sesama manusia, yang didasarkan pada aqidah, syariah, dan akhlak.

4. Fungsi hukum dalam negara: Hukum Islam menjadi dasar hukum negara, yang mempengaruhi kebijakan dan institusi negara.

5. Fungsi hukum dalam ekonomi: Hukum Islam menjadi pedoman dalam ekonomi, seperti dalam muamalah (transao) dan syariah (ekonomi Islam).

6. Fungsi hukum dalam politik: Hukum Islam menjadi dasar hukum politik, yang mempengaruhi cara kerja pemerintah dan hubungan antara negara-negara.

7. Fungsi hukum dalam pendidikan: Hukum Islam menjadi pedoman dalam pendidikan, seperti dalam mengajarkan agama, akidah, dan syariah kepada masyarakat.

8. Fungsi hukum dalam kehidupan bermasyarakat: Hukum Islam menjadi dasar hukum bermasyarakat, yang mempengaruhi hubungan antar individu dan kelompok sosial, serta menjaga kesejahteraan masyarakat.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, hukum Islam mempengaruhi cara manusia berinteraksi satu sama lain, membuat keputusan moral, dan menjaga kesejahteraan masyarakat. Selain itu, hukum Islam juga menjadi dasar hukum untuk membangun dan mengembangkan sifat-sifat positif manusia, seperti akhlak mulia, yang memberikan jaminan keselamatan kehidupan manusia dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan negara.

  1. Agama Islam menjadi pedoman dalam melaksanakan politik yang baik melalui berbagai aspek, termasuk prinsip-prinsip hukum politik Islam dan peran Islam dalam menata kehidupan manusia secara menyeluruh. Islam tidak hanya memandang politik sebagai perjuangan untuk mencapai kekuasaan, tetapi juga sebagai sarana untuk menegakkan keadilan, mencegah kemungkaran, dan memelihara kesejahteraan masyarakat. Prinsip-prinsip dasar hukum politik Islam, seperti kedaulatan, keadilan, musyawarah, persamaan, hak dan kewajiban negara serta rakyat, serta amar ma'ruf nahi munkar, menjadi pedoman dalam menjalankan politik yang baik. Selain itu, agama Islam juga memberikan inspirasi dalam membangun struktur negara dan menegakkan norma serta nilai-nilai yang baik dalam bermasyarakat. Dengan demikian, Islam memandang politik sebagai alat untuk mencapai kebaikan dan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar untuk memperoleh kekuasaan semata.

  1. Pandangan politik Islam tentang hak asasi manusia adalah bahwa hak asasi manusia telah dikenal oleh masyarakat Muslim sejak awal, seperti hak untuk hidup, hak untuk menerima agama, dan hak untuk memiliki sesuatu. Dalam Islam, hak asasi manusia dianggap sebagai hak yang berasal dari Allah SWT dan harus dihormati dan dilindungi oleh semua individu, masyarakat, atau negara. Dalam konteks politik, Islam menegaskan bahwa hak asasi manusia harus diakui dan dihormati oleh negara dan masyarakat, dan bahwa negara harus menjamin hak-hak tersebut. Namun, hak asasi manusia dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari syariat Islam, sehingga hak asasi manusia harus diatur dan diimplementasikan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Dalam hal ini, Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menegakkan keadilan dan kebenaran dalam melindungi hak asasi manusia.

  1. Dampak negatif konflik agama terhadap stabilitas politik suatu negara dapat dianggap melalui beberapa faktor, seperti:

1. Polarisasi masyarakat: Konflik agama dapat mengarah ke polarisasi masyarakat, di mana perbedaan dalam konsep politik, ideologi, dan perilaku masyarakat menjadi semakin yang tajam, sehingga mengancam stabilitas politik.

2. Ketidakpastian dalam pemilihan partai politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian masyarakat dalam memilih partai politik yang seimbang dengan agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

3. Tuntutan sentrisme: Konflik agama dapat mengarah pada tuntutan sentrisme, di mana masyarakat merasa bahwa hanya mereka yang memiliki hak untuk mengatur atau mengendalikan kebijakan politik yang sesuai dengan ajaran agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

4. Ketidakpastian dalam pemainatan ajaran politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pemainatan ajaran politik, di mana masyarakat merasa bahwa pemilihan mereka diabaikan atau tidak dipertimbangkan oleh pemangku kekuasaan politik.

5. Ketidakpastian dalam pengadaan politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengadaan politik, dimana masyarakat merasa bahwa partai politik atau pemangku kekuasaan politik tidak memahami atau tidak menghormati ajaran agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

6. Ketidakpastian dalam pengadaan pemimpin politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengadaan pemimpin politik, dimana masyarakat merasa bahwa pemimpin tersebut tidak memahami atau tidak menghormati ajaran agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

Untuk mengatasi dampak negatif konflik agama terhadap stabilitas politik, penting bagi pemangku kekuasaan politik dan masyarakat untuk menghormati ajaran agama, menjaga toleransi, dan membangun kerangka kerja yang mencakup berbagai pemangku kekuasaan dan ajaran agama.

  1. Dalam Islam, konsep "Muslim ideal" mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, sosial, dan individual. Untuk mewujudkan "Muslim ideal" dalam konteks politik, terdapat pandangan yang menekankan prinsip-prinsip keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hal ini mencakup penghormatan terhadap hak asasi manusia, penegakan keadilan, dan pencegahan politisasi agama. Selain itu, dalam perspektif Islam, politik yang ideal adalah yang membawa manfaat bagi masyarakat dan memperjuangkan kebaikan serta keadilan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan "Muslim ideal" dalam politik, penting untuk menjaga prinsip-prinsip keadilan, menghormati hak asasi manusia, dan menghindari politisasi agama.

  1. Umat Islam memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut adalah beberapa dampak positif dari kontribusi umat Islam dalam mengembangkan pengetahuan:

1. Ilmu matematika: Islam memberikan kontribusi dalam bidang matematika, seperti algoritma pembagian dan multiplikasi yang digunakan hingga saat ini.

2. Ilmu alam: Islam membantu mengembangkan ilmu alam, seperti astronomi, geografi, dan biologi, dengan cara mengumpulkan dan mengorganisasi pengetahuan tentang alam.

3. Sains dan teknologi: Islam memberikan kontribusi dalam bidang sains dan teknologi, seperti dalam perencanaan dan pengembangan sistem, yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Filsafat dan teologi: Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju dalam antara abad ke-7 dan ke-16, dengan kesadaran akan pentingnya warisan peradaban Islam.

Peran saya dalam mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dalam bidang keagamaan Islam meliputi:

1. Mempelajari ilmu pengetahuan Islam secara universal, yang mencakup sejarah, aqidah, dan syariah.

2. Menghormati hak asasi manusia dan mencegah politisasi agama, sehingga mendukung stabilitas politik dan menjaga kerahasiaan dalam masyarakat.

3. Mengajarkan konsep Islam sebagai landasan ilmu pengetahuan, yang mencakup konsep Al-Quran dan Al-Hadits sebagai standar ilmu pengetahuan yang miqyas.

4. Mengkaji dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang ilmu pengetahuan Islam, seperti ilmu matematika, ilmu alam, sains, dan teknologi, filsafat, dan teologi.

5. Melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmu pengetahuan Islam, seperti mempelajari sejarah peradaban Islam dan mengkaji peran Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun