Mohon tunggu...
Anugrah Taufiq
Anugrah Taufiq Mohon Tunggu... Lainnya - Burger Bangor Wonogiri

Saya mahasiswa Semester 1 Sistem Informasi Duta Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UAS Pendidikan Agama Islam Semester Gasal 2023/2024

11 Januari 2024   11:18 Diperbarui: 11 Januari 2024   11:20 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Polarisasi masyarakat: Konflik agama dapat mengarah ke polarisasi masyarakat, di mana perbedaan dalam konsep politik, ideologi, dan perilaku masyarakat menjadi semakin yang tajam, sehingga mengancam stabilitas politik.

2. Ketidakpastian dalam pemilihan partai politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian masyarakat dalam memilih partai politik yang seimbang dengan agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

3. Tuntutan sentrisme: Konflik agama dapat mengarah pada tuntutan sentrisme, di mana masyarakat merasa bahwa hanya mereka yang memiliki hak untuk mengatur atau mengendalikan kebijakan politik yang sesuai dengan ajaran agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

4. Ketidakpastian dalam pemainatan ajaran politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pemainatan ajaran politik, di mana masyarakat merasa bahwa pemilihan mereka diabaikan atau tidak dipertimbangkan oleh pemangku kekuasaan politik.

5. Ketidakpastian dalam pengadaan politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengadaan politik, dimana masyarakat merasa bahwa partai politik atau pemangku kekuasaan politik tidak memahami atau tidak menghormati ajaran agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

6. Ketidakpastian dalam pengadaan pemimpin politik: Konflik agama dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengadaan pemimpin politik, dimana masyarakat merasa bahwa pemimpin tersebut tidak memahami atau tidak menghormati ajaran agama mereka, sehingga mengancam stabilitas politik.

Untuk mengatasi dampak negatif konflik agama terhadap stabilitas politik, penting bagi pemangku kekuasaan politik dan masyarakat untuk menghormati ajaran agama, menjaga toleransi, dan membangun kerangka kerja yang mencakup berbagai pemangku kekuasaan dan ajaran agama.

  1. Dalam Islam, konsep "Muslim ideal" mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, sosial, dan individual. Untuk mewujudkan "Muslim ideal" dalam konteks politik, terdapat pandangan yang menekankan prinsip-prinsip keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hal ini mencakup penghormatan terhadap hak asasi manusia, penegakan keadilan, dan pencegahan politisasi agama. Selain itu, dalam perspektif Islam, politik yang ideal adalah yang membawa manfaat bagi masyarakat dan memperjuangkan kebaikan serta keadilan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan "Muslim ideal" dalam politik, penting untuk menjaga prinsip-prinsip keadilan, menghormati hak asasi manusia, dan menghindari politisasi agama.

  1. Umat Islam memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut adalah beberapa dampak positif dari kontribusi umat Islam dalam mengembangkan pengetahuan:

1. Ilmu matematika: Islam memberikan kontribusi dalam bidang matematika, seperti algoritma pembagian dan multiplikasi yang digunakan hingga saat ini.

2. Ilmu alam: Islam membantu mengembangkan ilmu alam, seperti astronomi, geografi, dan biologi, dengan cara mengumpulkan dan mengorganisasi pengetahuan tentang alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun