Karena disana berlimpahan sumber perikanan sehingga juga mendatangkan lebih banyak nelayan-nelayan dari Hokkian di Bagan pada achir abad 19 dan permulaan abad 20, dan mereka ini yang membawa tradisi “Sang Ong Chun” dari Xiamen, maka bisa jadi pembakaran tongkang oleh warga Ang semula telah memberi inspirasi pendatang baru, yang dikemudian hari Bagan telah merupakan kota yang makmur sebagai penghasil ikan yang besar, untuk mereka melanjutkan adat leluhur ritual bakar kapal sebagaimana di Tong-an Xiamen, dan ditayangkan sebagai Bakar Tongkang “Sio Ong Chun” Bagan Siapi-api sekarang ini. Hanya saja perayaannya disesuaikan dengan peringatan hari tibanya ke-18 warga Ang semula pada tanggal 16 bulan 5 Imlik yaitu Goh-cap-lak setiap tahunnya.
KEDUA:
Selain di Bangko juga ada perayaan Bakar Tongkang Hok Tek KiongPanipahan di Rokan Hilir, bahkan jauh sebelumnya, di Taiwan pun sudah ada. Maka Bakar Tongkang Bagan Siapi-api bukanlah satu-satunya didunia yang seperti pernah dinyatakan.
Taiwan merupakan negara pulau yang terletak diseberang selat dari Hokkian, sedikit-dikitnya ada 5 kawasan secara tradisi menyelenggarakan upacara “Ong Chun Ki” (Sembahyang Kapal Raja) disana, terutama yang di Klenteng Tong Liong Kiong, Kecamatan Donggang Kota Pingdong yang membuat kapal sangat mewah untuk dibakar.
Kapal Raja yang mewah sedang diarak didepan Tong Liong Kiong di- Taiwan.