5.Optimalisasi Platform Social Media untuk Pembelajaran.
Di tahun 2022, kita akan semakin dibombardir dengan pembelajaran dengan memgoptimalkan social media. Meskipun selalu dikatakan bahwa social media adalah media untuk interaksi sosial.
Namun, kebutuhan untuk menggunakan interaksi sosial ini jadi platform untuk belajar menjadi akan semakin tinggi frekuesnsinya. Banyak postingan berisi pembelajaran hingga pembentukan komunitas belajar yang akan banyak terjadi lewat social media.
Trend ini makin kan berlanjut. Hanya saja, menurut Designing Digitally soal trend 2022 yang perlu diwaspadai, adalah kejenuhan. Untuk itulah, perlu kreativitas saat menggunakan social media buat pembelajaran.
6. Tuntutan Content Training sebagus hasil Content Creator
Dulu, yang melakukan sharing di kanal video youtube atau vimeo adalah para content creator. Kini, makin sering kita melihat para trainer, coach atau pembicara juga menjadi seperti para kontent creator itu. Mereka membagikan sharing dan pembelajaran mereka melalui media-media sosial.
Akibatnya, peran para trainer, coach, bahkan para leader yang biasanya hanya bicara di forum-forum pembelajaran khusus, kini harus makin terbiasa membangun konten di kanal-kanal video. Mereka pun kini jadi harus bekerjasama untuk membangun konten pendidikannya agar lebih menarik.
7. Makin Menjamurnya Ruang Pembelajaran Online
Jika selama ini ruang pembelajaran banyak didominasi oleh Udemy, Coursera, Skillshare, Masterclass atau sejenisnya. Ke depannya kita melihat bahwa di Indonesia pun, banyak platform ruang belajar online untuk berbagai jenis ketrampilan pun mulai dibangun.
Ini ada hubungannya dengan dua kepentingan: (1) biaya investasi yang lebih murah; (2) kepentingan menjangkau yang lebih luas. Dampaknya, ke depannya banyak lembaga training nasional yang ternyata telah mengantisipasi kebutuhan ini dengan menciptakan online learning site yang berbasis bahasa Indonesia.
8.Online Learning Dalam Bentuk Streaming