Angka belanja ini bahkan lebih tinggi dari angka belanja infrastruktur yang hanya 384 triliun. Banyak dari rencana pengeluaran pemerintah ini ternyata terkait dengan peningkatan teknologi dan prasarana penunjang pendidikan.
Itulah sebabnya, diskusi mengenai trend training di 2022 di tanah air masih akan mengikuti trend training global, yakni didominasi oleh isu soal teknologi dan metode hibrid.
Seperti biasanya, melalui hasil kajian studi dari learning industry, majalah training dan beenagai dumber dan media training, kami dari tim Miniworkshopseries (MWS) Indonesia bekerjasama degan HR Excellency serta menghadirkan para trainer dan coach Essential Licenced Trainer MWS Indonesia, di akhir tahun 2021 untuk berkumpul dan membicarakan mengenai trend training di tahun 2022.
Dari hasil diskusi, seminar yang diberi tema "Blended, Hybrid & Hyflex Learning: The Future of Learning 2022 and Beyond", kami akhirnya merumuskan trend pembelajaran learning tersebut:
1. Antisipasi Kembalinya ILT di tahun 2022.
Berkurangnya kasus COVID-19 di tanah air, memberi angin segar atas kembalinya offline training. Karena itulah, kembalinya program training offline ala ILT (Instructor-Led Training) akan kita alami lagi di tahun 2022. Namun, tidak serta merta bahwa 100% proses pembelajaran ala offline akan seperti dulu.
Adanya harapan akan interaksi dan penggabungan dengan model-model online yang interaktif serta berbasis teknologi akan semakin dimintai dan diharapkan.
Jadi, meskipun ini akan mengganti kerinduan akan training offline, tapi ekspektasi bagi trainer akan semakin meningkat. Penguasaan teknologi yang dipadukan saat acara offline akan semakin diminati. Bahkan, ada berbagai aplikasi, teknologi yang para trainer harus sesuaikan dan pelajari untuk memenuhi kebutuhan kliennya.
2.Trend Hybrid dan Blended Learning Berlanjut.
Hybrid berarti pengajaran sinchronous dan asynchronous secara bersamaan. Misalkan seorang trainer mengajar di Jakarta secara offline. Tapi, pada saat yang bersamaan, ada peserta yang mengikuti dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sementara, blended learning artinya metode training menggabungkan antara pembelajaran online dan offline bagi pesertanya. Inilah dua model yang di tahun 2022, kita akan semakin terbiasa.