Mohon tunggu...
Andika Siska Wahyuni
Andika Siska Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA PROGRAM STUDI PIAUD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

HAPPY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Manajemen Pendidikan dalam Pemilihan Jurusan di SMK

24 November 2024   20:50 Diperbarui: 26 November 2024   21:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Nama Dosen : Illun Muallifah

Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komponen yang mempengaruhi

Minat siswa dalam membuat pilihan, dan untuk memutuskan faktor mana yang memiliki pengaruh paling besar atau paling kuat untuk mencapai tujuan ini, analisis dapat di lakukan populasi penelitian ini mencangkup semua siswa faktor-faktor meliputi kebugaran,potensi diri berpengetahuan,keluarga,sekolah,kelompok sebaya,peluang kerja ,kebutuhgan dukungan,representasi, perawatan di luar sekolah,ukuran akses .

PENDAHULUAN

Bentuk jenjang Pendidikan menengah yang aada di Indonesia sebagai jembatan untuk memasuki dunia kerja,Adalah Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). SMK merupakan jenis pendidikan menengah kejuruan, sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Pada Pasal 15 dan Pasal 18 yang menjelaskan bahwa SMK merupakan bentuk Pendidikan menengah atas kejuruan. SMK menyelenggarakan proses Pendidikan yang lebih menekankan pada persiapan peserta didik untuk menguasai proses pembelajaran secara tuntas dan utuh melalui pembelajaran teori dan melaksanakan praktik kerja atau pembelajaran praktik sebagai pelatihan insentifnya. Sistem penyelangaraan proses pembelajaran di SMK lebih banyak aspek praktik dari pada teori.

Proses pengambilan Keputusan sebagai proses penting yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat pentingdi pahami. Sedangkan menurut Aiken Ginting 2005 mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihikegiatan lainnya sehingga minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya faham konferhensi oleh trict (dalaSuryo Broto 1984) : ia berpendapat bahwa individu itu baik dasar(bakat,keturunandan lingkungan)ketiga tiganya peran penting. Pemahaman ini di perkuat dengan penelitian yang di lakukan oleh Neewman ,Freeman , dan Holzineger yang menunjukkan bahwa baik dasarmaupun lingkungan mengambil peran dalam individu menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan minat bakatseseorang sejalan dengan teori sciogenesis. Kesadaran sosisal berdaarkan landasan sedangakan individual nyabersifat anak perusahaan atau sumber sumber sosial di luar dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa individu mempunyai arti pasiv dan perkembangan kognitifnya juga menekankan peran aktiv seseorang dalam mengkontruksi minat dan bakat serta pengetahuanya.

Berdasarkan teori anak yang mengalami akan memikirkan hal-hal yang mampu ia lakukan dalam menentukan pendidikan selanjutnya, sehingga anak akan mempersiapkan diri untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke SMK di bagi menjadi 2 aspek yaitu: faktor batin yang meliputi bakat,potensi diri,dan kecerdasan serta faktor exsternal yang meliputi keluarga,sekolah,temansebaya ,danpeluangkerja

Kegiatan P5 SMK Negri Semester Gasal Tahun Ajaran 2024/2025

P5 (projek penguatan profil pelajar pancasia) merupakan alah satu inovasi dalam kurukulum Merdeka yang bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman nyata dalam mewujudkan nilai-nilai luhur pancasia melalui serangkaian aktivitas projek pembelajaran baik di dalam maupun diluar kelas.

Dalam prakteknya, proyek tersebut dapat di harapkan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai sebuah proses penguatan karakter sekaligus sebagai bentuk belajar secara nyata dari lingkungan sosialnya.

Beberapa SMK Negeri telah menyelenggarakan P5 dengan tema ( Creat Your Future by Your Passion) kegiatan p5 ini di ikuti seluruh peserta didik kelas 10-12, semua program keahlian. Kegiatan P5 ( projek penguatan profil pelajar pancasila) merupakan program pemerintah untuk mengimplementasikan kurikulum Merdeka. Tujuandi laksanakan kegiatan P5 dengan tema kebekerjaan yaitu agara peserta didik mamapu menciptakan masa depan melalui bakat yang dimiliki oleh peserta didik.

Relevansi Projek Untuk Sekolah

Penenrapan pembelajaran berbasis projek dengan melibatkan peserta didik dalam kerja dan dalam melakukan projek sosisal.

FaktorDalam:

Mencakup aspek-aspek seperti bakat dan potensi diri siswa.

FaktorEksternal:Termasuk dukungan dari keluarga,sekolah dan lingkungan sekitar

Faktor yang mempunyai pengaruh paling besar atau dominan terhadap minat siswa dalam pengambilan Keputusan memilih jurusan adalah faktor perbedaan orientasi gender mimilih jurusan. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat tiga kelompok faktor baru yang mempengaruhi Keputusan siswa dalam memilih jurusan, yaitu faktor dalam siswa, faktor eksternal siswa, kegiatan P5 yang di lakukan di SMK Negeri, yang bertujan untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam mengembangkan potensi dan karakter mereka.

Secara keseluruhan penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya berbagai faktor dalam mempengaruhi minat siswa untuk memilih jurusan, serta bagaimana sekolah dapat mendukung siswa dalam proses pengambilan keputusan.

Dimensicontrol

Hasil analisis, faktor deskriptif pada fariabel dimensi control di peroleh rata rata klasikal secara umum menyebutkan kriteria baru faktor dimensi control mempunyaikontribusi terhadap perbedaan gendersebesar 0,836 di tinjau dari dimensi control kemampuan untuk menggunakan sumber daya manusia dilihat berdasarkan keahlian yang dimilikinya pemilihan mengarah di pengaruhi dimensi kontrol karna hasil yang dihasilkan mempengaruhi pendaya gunaan SDM tersebut sehingga dalam pemiilihan jurusan harus di pikirkan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya hal ini sejalan kutipan jurnal Jelli Gustiana (2014:13) Mengenai lingkungan ,nilai,sikap,pandangan,perilaku masyarakat yang secara dominan mempengaruhi keputusan keluarga untuk memilih jurusan yang dianggap lebih cocok untuk Perempuan seperti pekerjaan ,kesehatan,teknologi perumatanggan ,psikologi,master sekolah dan sejenisnya. Hal ini terjadi karena Perempuan dianggap hanya memilih fungsi-fungsi produksi.

Kurangnya partisipasi

Hasil analisis deskriptif faktor kurangnya partisipasi mempunyai kontribusi terhadap perbedaan gender terbesar.Ditinjau dari dunia Pendidikan jumlah siswa dibandingkan siswa laki-laki masih berbanding 1 : 2 kurangnya partisipasi Perempuan di sebabkan banyak Perempuan yang masih beranggapan bahwa laki-laki memiliki satatus dan kekuasaan yang lebih besar sehingga membutuhkan Tingkat Pendidikan yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Hillary (2001:11-17), menjelaskan bahwa relasi memiliki kekuasaan dan status yang lebih besar daripada Perempuan,Akan tetapi karena dalam hal ini jurusanyang dipilij adalah akuntansi,pada jurusan ini kurangnya partisipasi didominasi oleh laki-laki karenalaki-laki dominan lebih tertarik pada program keahlian teknologi dan industri,sehingga hal ini berpenagruh terhadap pemilihan jurusan.

Dimensi Manfaat

Hasil analisis deskriptif pada variabel dimensi manfaat diperoleh rata-rata klasikal sebesar 75,47%secara umum menunjukkan kriteria baik. Faktor dimensi manfaat memberikan konstribusi terhadap perbedaan gender sebesar 0,763% Perempuan masih belum maksimal dalam memanfaatkan kompetensi yang ia miliki hal ini sejalan dengan pendapat 

DimensiProsesPembelajaran

proses pembelajaran memberikan kontribusi terhadap perbedaan gender. Dimensi proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pembelajaran. Komponen yang saling berinteraksi yang mendasari proses pembelajaran yaitu metode, kurikulum, guru dan siswa, serta sarana dan prasarana. Dilihat dari dimensi proses pembelajaran ini berpengaruh dengan pengambilan keputusan siswa dalam memilih jurusan sesuai dengan kesetaraan gender. Hal ini sejalan dengan yang kutipan dari Yayah Nurmaliah dalam Pendidikan Islam, keberhasilan suatu tujuan pendidikan tergantung pada perumusan kurikulum yang ada, hal ini dikarenakan pendidikan bukan hanya dianggap dan dinyatakan sebagai unsur utama dalam upaya pencerdasan bangsa melainkan juga sebagai produk atau kontruksi sosial, maka dengan demikian pendidikan juga mempunyai andil bagi terbentuknya relasi gender dimasyarakat. 

Kurangnya Keterwakilkan

jurusan dipengaruhi juga oleh kurangnya keterwakilan dalam perbedaan gender. Untuk siswa perempuan lebih dominan pada bidang terapan, jumlah siswa perempuan yang memilih jurusan IPA atau Matematika diSMA lehih kecil proporsinya sehingga mereka lebih sulit untuk terjun langsung ke dunia kerja. Menurut Ace Surya(2004:157)bahwa pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan(LPTK)perempuan lebih dominan pada program diploma yang menyiapkan guru SLTP kebawah(68,2%)dan program sarjana yang menyiapkan guru sekolah menengah (55.79). Hal ini menunjukkan adanya faktor kurangnyaketerwakilan yang mempengaruhi siswa dalam memilih melanjutkan pendidikan dan memilih program keahlian.

Potensidiri

Hasil analisis deskriptif variabel laten individu menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 69,18%yang secara unan menujukkan standar cukup. Potensi individu sebesar 0.867. Disentukan bahwa konsumsi diri yang baik dapat dikembangkan dengan pelatihan dan didukung oleh objek yang tanggap terhadap kemungkinan agar dapat menilai secara mandiri potensi yang ada. Faktanya siswa yang sadar akan potensinya mempengaruhi pengambilan keputusan ketika memilih jurusan. Sehingga potensi diri yang dimiliknya dapat berkembang maksimal. Kondisi ini sejalan dengan pendapat Sri Habari (2005; 2) babwa potensi individu merupakan kemampuan dasar yang dimiliki seseorang, yang masih bersifat paten dan dapat dikembangkan apabila datang dengan pelatihan diri fasilitas yang tepat. Hasil penelitian ini sejalandengan penelitian yang dilakukan cich Ninuk Indriyanti. Sisvandari, dan Elviaiwada (2013) yang menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi minat belajara dalam jurusan di SMK salah satunya nilai akademik, integensi dan non akademik serta bakat yang mereka miliki.

Pengaruh Faktor Ekesternal Memilih Jurusan

Ada empat faktor penentu eksternal dalam memilih jurusan, antara lain kesempatan peluanh kerja, sekolah, rekan kerja, dan keluarga. 

Peluang Kerja

Hasil analisis faktor kelayakan kerja berkontribusi terhadap faktor eksternal dalam memilih suatu jurusan. Orang biasanya memikirkan peluang kerja di depan. Untuk memutuskan jurusan mana yang akan dipilih,pertimbangkan keahlian saat ini serta peluang kerja dimasa depan yang akan muncul setelah lulus. Peluang karir memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan siswa Banyak siswa memilih jurusan berdasarkan kemungkinan mendapatkan pekerjaan. Ini sesuai dengan pendapat Bambang (2008; 660) Salah sarana faktor yang memengaruhi peluang kerja adalah tingkat pendidikan,pengetahuan,ketrampilan,dan pengalaman.

Sekolah

Hasil analisis faktor di SMK menunjukkan bahwa 75% hasilnya dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pembentukan kecerdasan, pendapat, dan minat dalam rangka pengembangan kepribadian sebagian besar terjadi di sekolah. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya dampak sekolah, guru dengan siswa, hubungan siswa,hubungan dengan kondisi fisik sekolah dapat memengaruhi siswa dalam mengambil keputusan di jurusan yang mereka minati.

Teman Sebaya

Hasil analisis pembandingan memberikan rata-rata klasik sebesar 71,70% yang menunjukkan kriteria baik secara keseluruhan. Faktor teman sehaya mempengaruhi 78% mengajarkan peran sosial, saling mempengaruhi, dan memiliki tujuan yang sama. Halini dapat berpengaruh di pendidikan memiliki pengalaman baru atau informasi baru tentang pemilihan program pengetahuan dalam pemilihan jurusan. Menurut Hurdock(1996: 2131, pengaruh teman sebaya terhadap hubungan, diskusi minat, penampilan dan perilaku lebih besar dibandingkan pengaruhi keluarga. Hal ini terkait dengan pilihan juusan,memiliki minat dan pendapat yang sama terhadap suatu program keterampilan atau jurusan tersentu,mereka akan menerima jurusan tersebut.

Hasil analisis deskriptif variabel keluarga memberikan rata-rata sebesar 22.54%yang menunjukkan kriteria baik keseluruhan. Sumbangan faktor keluarga sebesar 0,650 Keluarga merupakan fondasi yang sangat penting untk membangun seorang anak.Keluarga hendaknya memperhatikan pendidikan anaknya, memperhatikan pengalaman anaknya, dan menghargai usaha terbaik anaknya. Selain itu, keluarga juga harus mendukung pilihan anaknya dan bersikap pengertian dalam memilih jenjang pendidikan. Hal ini sejalan dengan Carol Wade dan Carol Tavria (2007: 215). 

Dalam hal ini orang mempengaruhi keyakinan,minat intelektual dan kejuruan,kepercayaan diri atau keraguan anak-anaknya. Sebagaimana dikemukakan oleh ClaudiaMller dan Duik dalan Canie Wade dan Carol Tavis (2007: 171), faktor utama yang mempengaruhi pilihan jenis tujuan dan keputusan siswa adalah masukan dari orang tua dan guru maupun teman siswa(umpanbalik)berdasarkan analisis faktor yang dilakukan,dikelompokkan menjadi tiga faktor baru. Faktor baru tersebut yaitu perbedaan gender memilih jurusan akuntansi maupun lainnya, dan faktor eksternal untuk memilih jurusan perbedaan gender menjadi Faktor paling dominan dalam mempengaruhi minat siswa dalam pengambilan keputusan memilih jurusan.

KESIMPULAN 

Analisi ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender memegang peranan dominan dalam prosespengambilan keputusan ini. Tidak hanya faktor internal seperti bakat dan potensi yang berkontribusi,tetapi juga faktor eksternal seperti dukungan keluarga,lingkungan sekolah,dan pengaruh teman sebaya,namun perbedaan gender selalu muncul sebagai faktor terpenting. Hasil analisis ini mengetahui bahwa perlunya tindakan untuk menghilangkan stereotip dan membedakan gender dalam pendidikan. Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mendorong kesetaraan gender dengan memberikan kesempatan dan dukungan yang setara bagi siswa dari semua jenis gender. Analisis ini mencari dampak jangka panjang dari perbedaan gender dalam pemilihan mata pelajaran utama dan efektivitas intervensi yang bertujuan mengurangi perbedaan gender dalam kinerja akademik. Selain itu, hasil analisis ini mengungkapkan pentingnya mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam memahami pilihan utama siswa karakter individu siswa dan potensi memang pesting, namun konteks sosial seperti keluarga, teman sebaya,dan lingkungan sekolah juga memegang peranan penting Hasil ini menyoroti interaksi kompleks dari berbagai faktor yang membentuk lintasan pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun