Mohon tunggu...
Andika Siska Wahyuni
Andika Siska Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA PROGRAM STUDI PIAUD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

HAPPY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Manajemen Pendidikan dalam Pemilihan Jurusan di SMK

24 November 2024   20:50 Diperbarui: 26 November 2024   21:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil analisis faktor kelayakan kerja berkontribusi terhadap faktor eksternal dalam memilih suatu jurusan. Orang biasanya memikirkan peluang kerja di depan. Untuk memutuskan jurusan mana yang akan dipilih,pertimbangkan keahlian saat ini serta peluang kerja dimasa depan yang akan muncul setelah lulus. Peluang karir memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan siswa Banyak siswa memilih jurusan berdasarkan kemungkinan mendapatkan pekerjaan. Ini sesuai dengan pendapat Bambang (2008; 660) Salah sarana faktor yang memengaruhi peluang kerja adalah tingkat pendidikan,pengetahuan,ketrampilan,dan pengalaman.

Sekolah

Hasil analisis faktor di SMK menunjukkan bahwa 75% hasilnya dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pembentukan kecerdasan, pendapat, dan minat dalam rangka pengembangan kepribadian sebagian besar terjadi di sekolah. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya dampak sekolah, guru dengan siswa, hubungan siswa,hubungan dengan kondisi fisik sekolah dapat memengaruhi siswa dalam mengambil keputusan di jurusan yang mereka minati.

Teman Sebaya

Hasil analisis pembandingan memberikan rata-rata klasik sebesar 71,70% yang menunjukkan kriteria baik secara keseluruhan. Faktor teman sehaya mempengaruhi 78% mengajarkan peran sosial, saling mempengaruhi, dan memiliki tujuan yang sama. Halini dapat berpengaruh di pendidikan memiliki pengalaman baru atau informasi baru tentang pemilihan program pengetahuan dalam pemilihan jurusan. Menurut Hurdock(1996: 2131, pengaruh teman sebaya terhadap hubungan, diskusi minat, penampilan dan perilaku lebih besar dibandingkan pengaruhi keluarga. Hal ini terkait dengan pilihan juusan,memiliki minat dan pendapat yang sama terhadap suatu program keterampilan atau jurusan tersentu,mereka akan menerima jurusan tersebut.

Hasil analisis deskriptif variabel keluarga memberikan rata-rata sebesar 22.54%yang menunjukkan kriteria baik keseluruhan. Sumbangan faktor keluarga sebesar 0,650 Keluarga merupakan fondasi yang sangat penting untk membangun seorang anak.Keluarga hendaknya memperhatikan pendidikan anaknya, memperhatikan pengalaman anaknya, dan menghargai usaha terbaik anaknya. Selain itu, keluarga juga harus mendukung pilihan anaknya dan bersikap pengertian dalam memilih jenjang pendidikan. Hal ini sejalan dengan Carol Wade dan Carol Tavria (2007: 215). 

Dalam hal ini orang mempengaruhi keyakinan,minat intelektual dan kejuruan,kepercayaan diri atau keraguan anak-anaknya. Sebagaimana dikemukakan oleh ClaudiaMller dan Duik dalan Canie Wade dan Carol Tavis (2007: 171), faktor utama yang mempengaruhi pilihan jenis tujuan dan keputusan siswa adalah masukan dari orang tua dan guru maupun teman siswa(umpanbalik)berdasarkan analisis faktor yang dilakukan,dikelompokkan menjadi tiga faktor baru. Faktor baru tersebut yaitu perbedaan gender memilih jurusan akuntansi maupun lainnya, dan faktor eksternal untuk memilih jurusan perbedaan gender menjadi Faktor paling dominan dalam mempengaruhi minat siswa dalam pengambilan keputusan memilih jurusan.

KESIMPULAN 

Analisi ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender memegang peranan dominan dalam prosespengambilan keputusan ini. Tidak hanya faktor internal seperti bakat dan potensi yang berkontribusi,tetapi juga faktor eksternal seperti dukungan keluarga,lingkungan sekolah,dan pengaruh teman sebaya,namun perbedaan gender selalu muncul sebagai faktor terpenting. Hasil analisis ini mengetahui bahwa perlunya tindakan untuk menghilangkan stereotip dan membedakan gender dalam pendidikan. Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mendorong kesetaraan gender dengan memberikan kesempatan dan dukungan yang setara bagi siswa dari semua jenis gender. Analisis ini mencari dampak jangka panjang dari perbedaan gender dalam pemilihan mata pelajaran utama dan efektivitas intervensi yang bertujuan mengurangi perbedaan gender dalam kinerja akademik. Selain itu, hasil analisis ini mengungkapkan pentingnya mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam memahami pilihan utama siswa karakter individu siswa dan potensi memang pesting, namun konteks sosial seperti keluarga, teman sebaya,dan lingkungan sekolah juga memegang peranan penting Hasil ini menyoroti interaksi kompleks dari berbagai faktor yang membentuk lintasan pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun