Sejak kecil, mereka sudah terbiasa buat tutup mulut, bersembunyi, dan melarikan diri dari masalah.
Jadinya, tipe "The Victim" suka punya dunia imajinasinya sendiri buat menyelamatkan diri dari kenyataan hidup yang bikin sakit hati.Â
Dari pengalaman masa kecilnya, tipe "The Victim" sering kali punya rasa percaya diri yang rendah banget. Mereka juga sering berjuang menghadapi anxiety disorder atau bahkan depresi.
Buat menghadapi hidup yang kacau dan penuh tekanan dari kecil, tipe "The Victim" jadi mahir dalam beradaptasi dan mengikuti alur kehidupan.
Tapi, karena sudah terbiasa sama situasi yang kacau, mereka malah bisa merasa cemas dan gelisah jika dihadapkan dengan situasi yang aman, tenang, dan damai.
Buat bisa mulai hubungan yang sehat, tipe "The Victim" harus belajar mencintai dan menghargai diri mereka sendiri.Â
3. The Controller
Tipe "The Controller" biasanya tumbuh di lingkungan yang buat mereka kurang merasa aman, jadi mereka terpaksa jadi kuat dan tegar dari kecil untuk bisa bertahan hidup.
Mereka memiliki obsesi mengontrol atas segalanya, supaya enggak ada yang tau masa kecil mereka yang mereka anggap sebagai kelemahan. Mereka juga benci keluar dari zona nyaman, soalnya ketidakpastian atau hal baru bisa bikin mereka merasa lemah.
Nah, pas dihadapkan dengan masalah, tipe "The Controller" ini yakin banget kalau mereka bisa selesaikan sendiri. Buat bisa mulai hubungan yang sehat, tipe "The Controller" perlu belajar untuk menerima bantuan, kontrol emosi, dan ikhlaskan jika enggak segalanya bisa di atur sesuai keinginan.Â
4. The Vacillator
Berbeda dari tiga tipe sebelumnya, tipe "The Vacillator" biasanya besar dengan orang tua yang kurang konsisten, khususnya dalam memberikan kasih sayang.
Jadi, mereka tumbuh dengan perasaan bahwa mereka bukan prioritas utama bagi orang tua mereka. Akibatnya, mereka sering punya rasa takut kalau diabaikan.