"Sudah dua tahun aku tinggal di rumah Pakde dan Bude. Papa dan Mama menitipkanku pada mereka karena aku menolak tetap tinggal bersama orangtuaku yang bekerja di Rusia......" (hlm. 32)
Pada kutipan di atas penulis secara langsung menjelaskan bahwa, latar waktu terjadinya kisah pada novel tersebut adalah dua tahun setelah Nadhira pindah dari Rusia.
Lalu mari kita bahas tentang sudut pandang yang digunakan dalam novel ini. Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama serba tahu dalam menulis novel Petjah. Hal itu dapat kita lihat dari kutipan di bawah ini.
"Banyak orang pasti akan bingung kenapa aku bisa begitu suka dengan Dimas sementara laki-laki itu begitu benci padaku. Sebetulnya ini lucu, tadinya aku juga setidak suka itu pada Dimas. Kami kenal sejak SMP. Dulu kami bersekolah di SMP yang berada dan selalu menjadi saingan di perlombaan. Nama Dimas Baron sangat terkenal di sekolahku, terutama karena dia selalu berhasil mengalahkan tim-tim lomba sekolahku." (hlm. 9)
Pada kutipan di atas penulis menggunakan kata ganti aku. Hal tersebut membuktikan bahwa penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Si aku dalam novel terrsebut juga bisa menggambarka suasana dan menceritakan tokoh lain dengan jelas. Itulah unsur intristik dan ekstrinsik yang saya temukan setelah membaca novel Petjah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H