Mohon tunggu...
Annisa Nur Hayati
Annisa Nur Hayati Mohon Tunggu... pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Di Balik Novel Petjah, "Satu dari Seribu Aku Mau Kamu"

27 Februari 2018   20:40 Diperbarui: 28 Februari 2018   09:07 6184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah dua tahun aku tinggal di rumah Pakde dan Bude. Papa dan Mama menitipkanku pada mereka karena aku menolak tetap tinggal bersama orangtuaku yang bekerja di Rusia......" (hlm. 32)

Pada kutipan di atas penulis secara langsung menjelaskan bahwa, latar waktu terjadinya kisah pada novel tersebut adalah dua tahun setelah Nadhira pindah dari Rusia.

Lalu mari kita bahas tentang sudut pandang yang digunakan dalam novel ini. Penulis menggunakan sudut pandang orang pertama serba tahu dalam menulis novel Petjah. Hal itu dapat kita lihat dari kutipan di bawah ini.

"Banyak orang pasti akan bingung kenapa aku bisa begitu suka dengan Dimas sementara laki-laki itu begitu benci padaku. Sebetulnya ini lucu, tadinya aku juga setidak suka itu pada Dimas. Kami kenal sejak SMP. Dulu kami bersekolah di SMP yang berada dan selalu menjadi saingan di perlombaan. Nama Dimas Baron sangat terkenal di sekolahku, terutama karena dia selalu berhasil mengalahkan tim-tim lomba sekolahku." (hlm. 9)

Pada kutipan di atas penulis menggunakan kata ganti aku. Hal tersebut membuktikan bahwa penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Si aku dalam novel terrsebut juga bisa menggambarka suasana dan menceritakan tokoh lain dengan jelas. Itulah unsur intristik dan ekstrinsik yang saya temukan setelah membaca novel Petjah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun