“Ya, waktu yang ditunggu telah tiba. Sebentar lagi matahari akan terbenam, sesuai permintaan pengantin, mereka akan mengucap janji suci di bawah naungan senja. Untuk itu kepada hadirin, dimohon untuk berdiri menyaksikan ucap janji dari pasangan yang berbahagia hari ini yaitu Nawang dan Kinan.”
Aku pun berdiri. Benar saja, matahari perlahan mulai turun ke peraduannya. Rona jingga nampak indah melukis langit. Siluet Nawang dan Kinan begitu indah di bawah lembayung senja. Keduanya saling menautkan jemari mereka. Sungguh pemandangan yang sempurna. Sepasang kekasih dan senja. Adakah yang lebih indah dari itu semua? Aku tersenyum.
Deg.
Seketika aku terpaku pada sosok yang tengah tersenyum bahagia. Sosok yang selama ini aku cari pada tiap kepulangan senja. Sosok yang berhasil membuatku mengucap kata “aku jatuh cinta”. Sosok yang meninggalkan gelisah pada hati yang lupa akan jalan pulang. Dan, sosok itu berdiri di sana. Siluet laki-laki senjaku hadir kembali.
“Nawang, kaukah itu?”
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H