Mohon tunggu...
Anni Rosidah
Anni Rosidah Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku Arah Cahaya

Jaga Selalu cita-cita dan mimpimu. Jangan Pernah kau padamkan. Mesti setitik, cita-cita dan mimpi itu akan mencari jalannya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Arah Cahaya Part 11 (Sahabat)

15 Agustus 2023   20:13 Diperbarui: 7 September 2023   16:13 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                "Iya, nyari buku untuk tugas makalah yang presentasi minggu depan. Kelompokku sudah bilang, terima beres saja. Jadi aku yang mengerjakan semua," jawab Cahaya.

Mereka segera menuju perpustakaan hingga sore hari.

Cahaya memang sering mengerjakan tugas kelompoknya sendiri jika teman-temannya ingin terima beres. Memang tidak semua kelompok dalam kelasnya sama. Hanya beberapa dari temannya yang terlalu banyak kegiatan saja. Ia sendiri yang mengerjakan, mengetik, print dan membagikan copy makalah untuk dipelajari anggota kelompok. Namun teman-temannya mau mengganti dengan uang berapa pun yang diminta Cahaya.

                "Meski repot harus mencari, mengetik di warnet, print dan copy sendiri, tapi aku bisa untung. Dari pada tidak ada kegiatan di kos," gumamnya dalam hati.

                Apalagi, ketika mengetik tugasnya, Cahaya tidak sendiri. Ada Wirya, teman sekelas yang selalu dengan senang hati membantunya. Wirya yang mengetik dan Cahaya yang mendikte. Begitu seterusnya. Saking dekatnya, sampai-sampai teman-temannya mengira Cahaya dan Wirya menjalin hubungan. Wirya memang sering menelepon Cahaya. Jika ia mendadak tidak masuk kuliah.

                "Aya, tolong buatkan surat ya, aku tidak masuk kuliah," pinta Wirya kepada Cahaya.

"Oke," jawab Cahaya yang hafal dengan kebiasaan teman dekatnya itu.

                Suatu malam, sehabis Magrib, Wirya main ke kos Cahaya. Mereka duduk di teras depan yang ditutupi tirai kerai dari bambu. Mereka mengobrol ke sana kemari membahas berbagai hal.

                "Aku mau beli beberapa komputer untuk rental, kamu bisa ngetik di tempatku nanti," katanya kepada Cahaya.

                "Sip, penting gratis," jawab Cahaya sambil tertawa.

                Di tengah-tengah obrolan mereka berdua, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam kos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun