,'Ahmada, Bersabarlah," itulah pesan yang selalu diberikan Nunik kepada anak lelaki yang memasuki usia remaja awal itu.
Alangkah indahnya bagi orang yang memiliki kesabaran. Allah SWT menggambarkan hal tersebut didalam kitab-Nya, ,"Sesungguhnya Allah itu beserta orang yang sabar,".Â
Biasanya, orang hanya melihat hasil dan kenikmatannya saja, tanpa pernah mengingat bahwa sebuah kenikmatan hanya dapat diperoleh melalui proses. Maka sesungguhnya, yang harus kita nikmati itu prosesnya bukan hasilnya, karena hasil hanyalah sebuah efek dari bagaimana kita berproses. Proseslah yang sesungguhnya dilihat Allah. Hingga Merugilah orang yang tidak bersabat dalam proses.
Berharaplah kepada Allah dalam setiap apapun, karena hanya Allah yang tidak akan pernah mengecewakan. Kita harus menikmati proses dan hasil itu disisi Allah. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari Allah yang maha segalanya.
      Sebagai mahluk beriman, bukankah kita harus bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, bersabar untuk tidak melakukan hal-hal  yang diharamkan Allah dan sabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah.
      Sabar juga merupakan sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak keburukan. Hal ini sesuai dengan firman AllahSWT: "Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat." (Qur'an surat Albaqarah :45).
      Hari-hari Panjang dilalui Ahmada dan ibunya dalam kesabaran. Pasang surut kesulitan ekonomi sudah ia rasakan. Namun, sedikit demi sedikit kondisi ekonomi keluarganya mulai membaik. Langganan donat mini nya tak hanya anak-anak disekolah. Tetapi juga para penjual sayur keliling yang setiap pagi mengambil dirumahnya. Belum lagi pesanan jika ada tetangga yang sedang ada acara keluarga dan hajatan.
13 Tahun kemudian, Ahmada tumbuh menjadi lelaki dewasa yang mempunyai karakter dan kepribadian menawan. Kini, Ia dan ibunya bahkan mempunyai toko kue yang besar dengan banyak cabang.
      Donat mini, kue yang dijual atas ide penjual kantin sekolahnya ternyata mampu menjadikan Ahmada dan keluarganya dalam kondisi kecukupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H