Mohon tunggu...
Anne Levwingston
Anne Levwingston Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2023 Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya adalah Membaca dan Menulis sebuah karangan yang bisa dikenang semua orang selamanya, saya sangat berminat pada dunia kependidikan, bahasa, sastra, sejarah, film, dan berbagai hal yang menurut saya akan menjadi konspirasi karena saya sangat menyukai hal yang misteri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Kaisar dan Tabibnya

6 Juli 2024   23:22 Diperbarui: 6 Juli 2024   23:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah rumah megah milik keluarga muda, Ando dan Chen Chen memiliki salah satu kamar yang paling cerah, kamar milik putri satu satunya mereka, Anchen. Suatu hari, Anchen, tidak bisa tertidur, ia teringat sebuah kisah horror yang diceritakan di sekolahnya,
sudah berkali kali Anchen menarik selimut dan menghadap kan an kiri agar tertidur lelap, tetapi ia tetap tidak bisa. 

Anchen pun turun dari ranjangnya dan berjalan menuju ruang keluarga, dimana ibunya yang masih terjaga sembari menonton acara televisi kesukaannya. Lalu, Anchen pun menghampiri. "Ibu... Nchen gabisa tidur. Kata Rio disekolah, dibelakang rumah ada pesta hantu tiap malam, kalau Nchen ga tidur, katanya hantunya pindah pesta, jadi di rumah kita." Lantas, Chen Chen tertawa dan menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin, nak."

"Ibu, temani Nchen dulu saja. Nch en benar benar takut."Chen Chen mengangguk, lalu, ia menuntun Anchen menuju kamarnya. "Coba kau rebahkan dirimu dahulu." Anchen mengikuti arahan ibunya, ia kembali merebahkan diri dan menarik selimut.

Chen Chen mengambil sebuah buku yang terlihat sudah using yang tersimpan di atas lemari milik Anchen. Anchen melihat buku tersebut dengan tatapan was was. 

"Apa Itu, buku tentang pesta hantu bukan?"

 Chen Chen tidak tertawa, melainkan tersenyum dan memandangi buku tersebut dengan takjub. "Ini tentang leluhur kita, tentang kisah cinta yang tidak direstui."

Anchen terlihat mulai penasaran. "Wah kayaknya seru."Chen Chen membuka buku usang tersebut.

"Iya, ibu ceritakannya... Jadi, pada zaman dahulu, zaman kekaisaran cina kuno...."

.

.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun