Mohon tunggu...
Haniefa Nurul Izzaty
Haniefa Nurul Izzaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2023 Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya adalah Membaca dan Menulis sebuah karangan yang bisa dikenang semua orang selamanya, saya sangat berminat pada dunia kependidikan, bahasa, sastra, sejarah, film, dan berbagai hal yang menurut saya akan menjadi konspirasi karena saya sangat menyukai hal yang misteri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Idol yang Terluka

21 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 23 Juni 2024   18:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Monday tersenyum, ia mempererat pelukan.

.

.

.

Keesokan harinya, konser tour pertama Rain dimulai, semalaman Rain tidak tidur nyenyak.  Pagi buta, Rain diantar oleh manajernya, Sha dan Shun. 

"Nona Rain, sebelum ke lokasi panggung, kita ada waktu sekitar 45 menit yang bisa kita pakai untuk sarapan, jadi, nona, ingin sarapan apa?" Tanya Shun dan dijawab dengan gelengan. 

"Aku sudah makan roti."

Sha, manajer Rain lainnya menatap raut wajah Rain yang terlihat jelas bahwa gadis itu gugup, "nona, tolong atur pernapasan nona, ini minum dulu, setelah itu nona, harus makan, karena waktu nona makan pagi hanya sekarang dan masih lama ke waktu makan siang, saya paham sekali nona, jika anda takut, tetapi percaya lah kepada saya, bahwa nona bisa menampilkan dengan baik apa yang telah nona siapkan selama ini, saya selalu melihat nona berlatih sampai larut malam, bahkan, nona tertidur di ruang latihan."

Mendengar ucapan Sha, Rain meneteskan air mata, jika ia membiarkan dirinya kelaparan berarti ia tidak sayang kepada dirinya sendiri dan akan membuat konser berjalan dengan tidak lancar. 

Shun memberikan sapu tangan kepada Rain, "hapus air matamu, nona dan marilah makan."

Rain menerimanya dan mengangguk dengan riang, "terimakasih Sha dan Shun, kalian manajer terbaikku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun