Mata Rain berbinar, "benarkah? Rasanya sudah lama sekali tidak di traktir olehmu, kak."
Monday tertawa, "dih lebay banget."
Rain tidak marah, melainkan ia ikut tertawa.
`Rain, semoga semangat idol mu tidak akan pernah pudar sampai kapan pun, walau badai menghajarmu, semoga kau kuat menghadapinya, jika kau sudah benar-benar bersinar, aku harap kau selalu bisa mengingat saat-saat susah,` batin Monday.
Rain menyadari bahwa kakaknya sudah tidak ikut tertawa bersamanya, ia pun menoleh, "kenapa kak? Ada pekerjaan yang sulit diselesaikan?"
Monday tersenyum dan menggelengkan kepala, "hm, tidak kok, wah sebentar lagi sampai."
"Yeay!" Sorak Rain.
Namun, tanpa mereka sadari ada sebuah mobil van bewarna hitam yang mengikuti mereka sejak dari lokasi panggung. Mobil tersebut tidak diketahui dikendarai oleh siapa karena tertutup rapat, tetapi sang pengemudi bergumam, "bersenang-senanglah dahulu, sebelum karir yang kau rintis sejak dini itu hancur."
Lalu, sang pengemudi tertawa keras.
Begitulah hidup seseorang jika ia ingin sukses maka ia harus terluka terlebih dahulu lalu bangkit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H