“Take it or leave it? Apakah kamu sudah mendapat tawaran kerja lain yang menawarkan paket remunerasi yang lebih baik?”
“Tidak, Bu. Saya bahkan belum melamar ke mana-mana.”
“Tiwi, kamu boleh cerita kepada saya jika kamu ada masalah. Saya merasa kamu sebetulnya tahu bahwa take home pay kamu sekarang sudah pas dengan kontribusi yang kamu berikan kepada perusahaan. Kamu juga tahu bahwa di luar sana, belum tentu kamu bisa mendapakan remunerasi seperti yang kamu terima saat ini. Apa yang mendorong kamu coba-coba meminta lebih?”
“Bu, saya butuh uang. Adik bungsu saya tahun ini lulus SMP dan ingin melanjutkan ke SMA. Saya khawatir tidak cukup uang untuk membayar uang pendaftaran dan uang sekolah.”
“Maaf, Tiwi, kalau boleh saya tahu, apakah orangtuamu masih ada?”
“Ibu saya meninggal empat tahun yang lalu, Bu.”
Oh, saya menelan ludah, “Ayahmu?”
“Pergi meninggalkan kami setelah usahanya bangkrut akibat pandemi.”
“Oh, berarti belum lama …”
“Iya, kurang lebih setahun.”
“Kamu anak sulung, ya? Adikmu berapa orang?”