Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengantar Dewa Dapur ke Nirwana

7 Februari 2021   17:46 Diperbarui: 7 Februari 2021   18:14 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan tinta Kaisar Giok di atas sutra semasa Dinasti Ming, Abad ke-16 (sumber: wikipedia)

Sebagai hukuman atas perbuatan zinah ini, Kaisar Giok menimpakan kepadanya nasib buruk. Setelah menghabiskan semua kekayaannya, Zhang menjadi buta. Selirnya meninggalkannya. Zhang kemudian mengemis untuk melanjutkan hidupnya.

Suatu hari, saat mengemis, dia tiba di seberang rumah mantan isterinya. Karena buta, dia tidak mengenali tempat itu. Meskipun Zhang pernah memperlakukan mantan isterinya dengan buruk, sang mantan isteri tetap mencintainya. 

Mantan isteri Zhang mengundangnya masuk. Ia memasak makanan yang luar biasa untuk Zhang dan merawatnya dengan penuh kasih. Ia kemudian berterus terang kepada Zhang mengenai siapa dirinya. 

Mendengar cerita mantan isterinya, Zhang menjadi sangat mengasihani diri sendiri. Zhang menyesali kesalahannya dan mulai menangis. Ia meminta maaf kepada mantan isterinya.

Mantan isteri Zhang memintanya untuk membuka mata dan seketika penglihatannya pulih. Melihat mantan isteri yang telah dia tinggalkan, Zhang merasa malu lalu melompat ke perapian. 

Mantan isteri Zhang mencoba menyiramnya dengan air tetapi api terus menyala. Yang berhasil dia selamatkan hanyalah salah satu kakinya.

Wanita yang berbakti itu kemudian membuat sebuah kuil untuk mantan suaminya di atas perapian, yang memulai hubungan Zao Jun dengan kompor di rumah-rumah orang Tionghoa. Setelah mendengar kisah Zhang, Kaisar Giok kemudian menunjuk Zhang sebagai Dewa Dapur.

Lukisan tinta Kaisar Giok di atas sutra semasa Dinasti Ming, Abad ke-16 (sumber: wikipedia)
Lukisan tinta Kaisar Giok di atas sutra semasa Dinasti Ming, Abad ke-16 (sumber: wikipedia)
Persembahan untuk Dewa Dapur

Dewa Dapur dipercaya menjadi pencatat amal baik dan buruk umat manusia di bumi. Dipercaya bahwa sesampainya di Nirwana, Dewa Dapur akan melaporkan semua kebaikan dan keburukan yang dilakukan oleh manusia.

Dewa Dapur dianggap mengetahui rahasia tergelap dari manusia karena sepanjang tahun ia tinggal di dapur mereka. Ia mendengarkan semua perbincangan manusia, ia mengamati setiap gerak-gerik mereka.

Maka, ketika tiba waktunya Dewa Dapur membuat laporan tahunan kepada Kaisar Giok di akhir tahun lunar, manusia menghujaninya dengan persembahan makanan enak agar ia berada dalam suasana hati yang terbaik. 

Naifnya manusia! Mereka berpikir bahwa dewa pun bisa disuap! Saat mengantar Dewa Dapur ke Nirwana, mereka mempersembahkan makanan-makanan yang sangat lengket dan sangat manis seperti kue keranjang, madu, manisan, dan permen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun