Saya juga tidak harus meninggalkan hobi makan coklat. Cukup mengganti milk chocolate dengan dark chocolate saja. Saya selalu ingat nasihat dokter, “Sebetulnya, bukan tidak boleh makan makanan atau minum minuman tertentu. Hanya, perlu dibatasi saja.”
Ketiga: Mengelola Stres
Bekerja di bidang keuangan, terkadang tekanan kerja membuat stres tak dapat dihindari. Menyadari dampak stres terhadap kesehatan, saya berusaha mengatasinya agar stres tersebut tidak berkepanjangan.
Menjalani hobi saya pilih sebagai cara mengelola stres. Mendengarkan lagu-lagu rohani membantu saya menenangkan pikiran.
Pada umumnya, lagu-lagu rohani berirama tenang. Irama yang tenang itu juga membantu saya meresapi liriknya. Seringkali, saya mendapat jalan keluar dari suatu masalah, lewat lirik lagu rohani yang saya dendangkan di saat stres.
Selain lagu-lagu rohani, hobi menulis juga menjadi salah satu cara saya mengelola stres. Dengan menulis, saya dapat mencurahkan seluruh perasaan negatif dan unek-unek saya. Menulis dalam hal ini menjadi katarsis bagi saya.
Keempat: Memeriksa Kadar Gula Darah Secara Rutin
Sesuai pesan dokter, setiap tiga bulan, saya memeriksa gula darah puasa (GDP), toleransi glukosa oral (2 jam PP), dan hemoglobin A1c (HbA1c). Sejauh ini, GDP selalu <100 mg/dl, gula 2 jam PP <140 mg/dl dan HbA1c <6,5%.
Wasana Kata
Itulah sekelumit kisah saya menjalani proses penyembuhan prediabetes dan mencegahnya berkembang menjadi DM tipe 2. Saya terdeteksi prediabetes pada usia yang tidak lagi muda.
Menurut @sobatdiabet, komunitas anak muda peduli pencegahan diabetes, kini diabetes semakin sering ditemui pada orang dengan usia lebih muda. Secara global jumlah penyandang diabetes pada usia 20-30 tahun terus meningkat dari 8% menjadi 10% dari total seluruh penyandang dalam 10 tahun mendatang.
@sobatdiabet mengingatkan bahwa DM tipe 2 dapat dicegah. Diperlukan peningkatan pengetahuan dan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit ini. Semoga dengan perubahan gaya hidup yang sederhana seperti pola makan yang lebih sehat dan rutin beraktivitas fisik, kita dapat bersama-sama menurunkan risiko diabetes secara signifikan.
Jakarta, 14 November 2020