*****
Pagi berikutnya, segera setelah fajar merekah, Sofia memutuskan menelpon ayah Annisa. Lega karena berhasil mengalahkan kekerasan hatinya sendiri, demi sang anak yang sangat memerlukan restunya. Ia ingin mendengar suara Erick, saat lelaki itu mengucapkan ijab-kabul, menikahi buah hatinya.
Usai berbincang dengan mantan suaminya di telepon, Sofia melangkah mendekati ikan louhan yang hening dalam kesendirian. "Kita akan dapat teman, Sayang. Tak lama lagi, suara tangis bayi akan menggetarkan rumah kacamu ini," perempuan itu menyentuh lembut dinding akuarium. Bagai menari, ikan louhan menggerak-gerakkan ekornya. Ia tampak bahagia, seperti Sofia yang berdiri anggun menatap tariannya.
*****
Ditulis oleh Trio Bubur Ayam (04)
Ilustrasi dari ; asep.us
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H