Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

China Kehilangan Citra Internasionalnya di Bawah Presiden Xi

9 April 2022   05:58 Diperbarui: 9 April 2022   06:02 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Lithuania Nauseda yang melawan China atas masalah Taiwan. | Sumber: KONSTANTIN SAZONCHIK/TASS 

Dengan bobot ekonomi dan kekuatan militernya yang meningkat, China telah menggertak, memaksa dan melecehkan tetangga-tetangga kecilnya di Asia Tenggara di LCS.

Indonesia tidak terkecuali. Baru-baru ini, China memprotes Indonesia karena melakukan eksplorasi minyak di Laut Natuna Utara, bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang sah, dan latihan militernya dengan pasukan AS. Anehnya, China mengklaim ZEE Indonesia sebagai bagian dari peta Sembilan Garis Putusnya sedangkan Indonesia tidak mengklaim satu inci pun di LCS. Indonesia sangat menghormati UNCLOS.

Dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar AS$17.68 triliun, China memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS. China telah mengalokasikan rekor $230 miliar untuk anggaran pertahanannya pada tahun 2022, terbesar kedua setelah AS. Karena China tidak transparan tentang pengeluaran militernya, beberapa ahli memperkirakan anggaran pertahanan nyata China mungkin mencapai $600 miliar.

Presiden Lithuania Nauseda yang melawan China atas masalah Taiwan. | Sumber: KONSTANTIN SAZONCHIK/TASS 
Presiden Lithuania Nauseda yang melawan China atas masalah Taiwan. | Sumber: KONSTANTIN SAZONCHIK/TASS 

Dengan penuh arogansi, China bertengkar dengan Taiwan, Jepang, India, Australia, Lithuania, Kanada, Inggris, AS dan Uni Eropa karena berbagai masalah.

Apa yang disebut sebagai diplomasi prajurit serigala Beijing telah mendapat serangan balik, kata mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd. Mereka telah menciptakan banyak ledakan dengan negara-negara di seluruh dunia.

Presiden Xi, ujar Rudd, berkomitmen terhadap strateginya untuk menantang AS dalam mendominasi dan mendesain ulang tatanan dunia dengan cara yang sesuai dengan kepentingan China.

"Arah strategis China tetap sama. Pertama, untuk terus mengakumulasi kekuatan nasional yang komprehensif -- kekuatan ekonomi, kekuatan militer dan kekuatan teknologi," ungkap Rudd kepada surat kabar Sydney Morning Herald baru-baru ini.

"Kedua, untuk membuat negara-negara lain semakin bergantung pada pasar China dan pada saat keseimbangan kekuatannya atas AS luar biasa, untuk mulai mengerahkan lebih banyak kekuatan atas kawasan dan tatanan dunia."

Tapi bukanlah tugas yang mudah untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat internasional. Tantangan terbesar bagi China adalah bagaimana menciptakan citra internasional yang dapat dipercaya dan dicintai.

Menurut survei global baru Pew Research Center tahun lalu, kepercayaan pada Xi dan negaranya China tetap berada pada titik terendah dalam sejarah (kurang dari 25 persen) di Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Banyak orang di seluruh dunia tidak percaya pada China dan kata-katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun