Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hubungan Taiwan-Indonesia Menuju Era Baru

4 Mei 2018   06:10 Diperbarui: 4 Mei 2018   07:59 4346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veeramalla Anjaiah sedang mempresentasikan papernya di Asian Center, University of the Philippines Dilman pada tanggal 20 April 2018. | Credit: Courtesy of Manila

Indonesia ingin menjalin hubungan dekat dengan Taiwan tetapi secara resmi tidak dapat melakukan hal tersebut. Namun, diplomat Taiwan dan pejabat Indonesia dapat menangani Kebijakan Satu-China tersebut.

Sebagai contoh, mantan presiden Chen mengunjungi Bali pada tahun 2005 dan Batam pada tahun 2006 atas dalih cuaca dan pengisian bahan bakar. Mantan wakil presiden Annette Lu juga mengunjungi Yogyakarta pada tahun 2002.

Taiwan menawarkan banyak beasiswa kepada pelajar Indonesia untuk belajar di Taiwan. Kantor TETO telah bekerjasama melalui banyak kegiatan dengan banyak institusi pendidikan seperti Universitas Indonesia, Binus University, Universitas Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta think-tank seperti Habibie Center. Dialog Indonesia Taiwan dan Dialog Taiwan-ASEAN telah diselenggarakan oleh TETO untuk meningkatkan citra soft-power di Indonesia.

Peluang dan tantangan

Di bawah Kebijakan New Southbound, Indonesia, Filipina, dan Vietnam adalah negara-negara prioritas untuk Taiwan. Indonesia, yang memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan juga anggota G20, dapat menawarkan peluang besar bagi pebisnis Taiwan.

265 juta orang Indonesia, dengan pendapatan yang meningkat dan kelas menengah yang sedang tumbuh, adalah pasar yang sangat besar untuk produk-produk Taiwan. Indonesia, yang memiliki ekonomi senilai $1 triliun dengan pertumbuhan ekonomi tetap sebesar 5 persen, fokus pada pembangunan infrastruktur di seluruh negeri.

Indonesia membutuhkan investasi sekitar $150 miliar untuk proyek infrastruktur dalam tiga tahun ke depan.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar -- hampir semua dimiliki oleh Indonesia. Tetapi berinvestasi di Indonesia tidaklah semudah itu dikarenakan peraturannya, sistem perpajakan dan undang-undang tenaga kerja. Ketiga hal tersebut adalah tantangan utama bagi investor Taiwan.

Kurangnya promosi tentang Taiwan dan produknya di Indonesia juga masih merupakan masalah besar.

China yang agresif

Dengan kekuatan ekonomi dan kekuatan militernya yang semakin besar, China sangat tegas dengan tetangganya, terutama Taiwan. Baru-baru ini, China telah memberikan tekanan luar biasa, baik itu diplomatik, militer maupun psikologis, terhadap Taiwan untuk mengikuti Kebijakan Satu-China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun