Mohon tunggu...
Anita Kencanawati
Anita Kencanawati Mohon Tunggu... Penulis - Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumut

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Calon Profesor Pembantai Tesis Najwa

15 Maret 2023   06:20 Diperbarui: 31 Maret 2023   04:41 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah... Najwa, dari saya, kamu lulus. Tapi berapa nilai kamu, saya tak bisa bilang," akhirnya suara Bu Merry, terdengar. Namun gurat kecewa terpancar jelas di wajah calon profesor itu.

Usai sidang tesis, giliran Bu Merry yang segera meninggalkan ruangan.

Ada kemarahan yang berkecamuk di dada Bu Merry. Mengapa tiga penguji lainnya tidak ada yang mempermasalahkan tesis Najwa? Tidak seperti saat SemHas, semua penguji tidak ada yang berpihak pada Najwa. Betapa senang dan puas hati Bu Merry saat SemHas itu, melihat ketidakberdayaan Najwa menahan kesedihannya.

Tapi hari ini, bagi Bu Merry, Najwa yang menang. Menang mendapat dukungan dari tiga penguji. Dan menang  memperlihatkan kekhilafan yang telah diperbuat Bu Merry sendiri. Dia tidak menyangka kalau Najwa menyimpan coretannya saat SemHas, dan membawanya saat sidang tesis tadi.

Kemarahan Bu Merry, bukan lagi hanya pada Najwa. Tapi juga pada tiga penguji lainnya. Selama ini, semua dosen di kampus tak ada yang berani menentang perkataan Bu Merry. Kecuali dua orang dosen senior di kampus itu, yang sudah menyandang gelar profesor.

Selain jabatannya sebagai Lektor Kepala, para dosen tahu Bu Merry sudah banyak membuat penelitian. Itu sebabnya para dosen menganggapnya dirinya hebat. Dan itu pula sebabnya, dia bisa mencalonkan diri sebagai Guru Besar atau Profesor.

Tak lama lagi Bu Merry akan menjadi profesor ketiga di kampus itu. Dan satu-satunya profesor perempuan, karena dua lagi profesor adalah laki-laki.

Kemarahan di hati Bu Merry terus berlanjut ketika dia meninggalkan kampus, bermaksud pulang menuju ke rumahnya.  

Emosinya membuat dia tidak kosentrasi mengendarai mobilnya. Naas menimpanya. Dia menabrak truk yang ada di depan mobilnya.

Kabar tentang kecelakaan yang menimpa Bu Merry, diketahui oleh Najwa, Siska dan mahasiswa lainnya yang pernah dibimbingnya, tapi sering dipersulit Bu Merry. Juga mahasiswa yang pernah diuji Bu Merry, tapi selalu dibantai habis-habisan karya ilmiahnya.

Para mantan mahasiswa Bu Merry itu saling bertanya, siapa dari mereka yang telah  mendoakan Bu Merry agar mengalami kecelakaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun