Di samping itu, kebanyakan dari kelompok ini berasal dari masyarakat dengan latar belakang pendidikan menengah ke bawah yang memiliki ketertarikan rendah terhadap program-program yang bersifat terlalu menggurui. Oleh karena itu, unsur edukasi perlu diselipkan ke dalam program-program populer tersebut.Â
Beberapa cara yang dapat dilakukan misalnya dengan menyelipkan percakapan yang meluruskan persepsi atas kanker pada tayangan sinetron, menampilkan seorang dokter sungguhan atau artis penyintas kanker yang memberikan penjelasan yang tepat, maupun secara drastis mengubah plot cerita dengan mengisahkan pasien kanker yang dapat kembali pulih.
Strategi serupa dapat juga diterapkan pada variety show populer seperti Opera van Java, Ini Talkshow, dan sebagainya dengan mendatangkan narasumber dokter sungguhan atau artis penyintas kanker untuk berbagai pengalaman dan semangat positif mereka.Â
Dalam hal tayangan infotainment, gaya pemberitaan perlu sangat diperhatikan, di mana para figur publik yang menderita kanker perlu diberitakan dengan lebih positif ketimbang menjual kesedihan. Lebih dari itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga perlu ikut terlibat aktif dalam mengawasi dan menegur bentuk siaran yang membangun kontruksi berpikir yang kontra-produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H