Mohon tunggu...
Annie S. Sujapto
Annie S. Sujapto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa UPH Jurusan Ilmu Komunikasi PJJ

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kanker dan Persepsi Masyarakat Kita

5 Maret 2020   17:02 Diperbarui: 29 November 2021   20:13 3222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peduli dan sadar penyakit kanker. (sumber: shutterstock)

Di sisi lain, Survei Indeks Kualitas Program Televisi yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyebutkan bahwa sinetron, infotainment, dan variety show menempati kedudukan yang paling rendah dibanding delapan jenis program yang dikaji.

Survei yang digelar pada Januari-Maret 2018 menyatakan bahwa meski ketiganya kerap mendapatkan rating tinggi dan mendatangkan pemasukan dari iklan yang sangat besar, skor yang didapatkan berdasarkan kualitas siaran berkisar pada 2,3-2,5 atau di bawah standar KPI sekitar 0,5-0,7 poin. Survei ini dilakukan dengan melibatkan 120 panel ahli dan 1.200 responden. 

Dengan demikian, diperlukan kesadaran dari masyarakat bahwa ketiga tayangan tersebut merupakan sumber informasi dan persepsi yang tidak layak untuk dijadikan rujukan.

Kanker dan Tanggung Jawab Media

Bersikap positif dengan semangat hidup tinggi adalah segala-galanya dalam memenangkan perjuangan berdamai dengan kanker. Ketika terdiagnosis kanker, sangat penting bagi pasien dan keluarga untuk segera bangkit dan mengumpulkan semangat juang mencari informasi medis yang sebaik-baiknya tanpa tenggelam pada berbagai persepsi bias dan simpang siur yang ada pada media mainstream.

Oleh karena itu, media juga perlu ikut bertanggung jawab dalam memperbaiki kualitas siarannya dan ikut ambil bagian dalam mencerdaskan masyarakat melalui pembentukan konstruksi sosial yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung, media televisi dapat ikut serta dalam mengedukasi masyarakat dengan menyelenggarakan program-program kesehatan yang mengundang para dokter maupun penyintas dan keluarga pasien kanker untuk memberikan pemahaman terhadap kanker serta membangun persepsi yang berimbang dan positif terhadap bagaimana menghadapi kanker. Salah satu contoh program yang sudah ada dan dapat dikembangkan adalah tayangan Dr. OZ di Trans TV.

Di samping itu, bahkan saat ini telah hadir satu saluran TV yang secara khusus berkomitmen menyajikan informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya serta membahas mitos dan fakta seputar kesehatan, yaitu InaHealth TV, yang mengusung slogan "Trusted Health Channel".

Tidak kalah penting dari itu, media juga mempunyai potensi besar dalam membentuk konstruksi sosial dan membangun persepsi positif masyarakat terhadap kanker melalui metode tidak langsung.

Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan menyelipkan konten-konten edukasi yang tepat pada program-program yang populer di masyarakat, seperti seperti sinetron, infotainment, dan variety show.

Hal ini penting untuk dilakukan sebagai strategi "jemput bola" mengingat kebanyakan dari persepsi yang salah atas kanker lahir pada masyarakat yang tidak merasa perlu untuk mencari informasi lebih jauh terkait kanker, misalnya karena tidak memiliki keluarga atau kerabat yang bersinggungan langsung dengan kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun