Mohon tunggu...
Anis Mawardi
Anis Mawardi Mohon Tunggu... Guru - GURU SMK

Saya seorang guru SMK bidang Agribisnis Ternak mengajar di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah. Saya memiliki hobi mengajar. Saat sore hari sepulang sekolah saya mengajar anak SD bahasa Inggris dan Bahasa Arab, setelah magrib saya mengajar membaca Al Qur'an di Masjid Desa Mooyong.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Peran Seorang Coach di Sekolah: Keterkaitan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosi

26 Juli 2024   05:56 Diperbarui: 26 Juli 2024   06:22 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasa keterlibatan saya dalam proses belajar cukup baik. Saya aktif berpartisipasi dalam diskusi dan refleksi, serta mencoba mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks kelas saya. Saya juga memanfaatkan berbagai sumber belajar tambahan untuk memperdalam pemahaman saya, seperti literatur akademik dan diskusi dengan rekan sejawat.

Apa yang Perlu Diperbaiki Terkait dengan Keterlibatan Diri dalam Proses Belajar

Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Saya menyadari bahwa saya masih perlu meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan individu siswa secara lebih tepat. Selain itu, saya juga perlu lebih konsisten dalam menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosi di kelas, serta mengukur efektivitasnya secara sistematis.

Keterkaitan Terhadap Kompetensi dan Kematangan Diri Pribadi

Pembelajaran ini sangat relevan dengan pengembangan kompetensi saya sebagai pendidik dan coach. Menguasai keterampilan dalam pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosi memungkinkan saya untuk lebih responsif terhadap kebutuhan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif. Selain itu, pembelajaran ini juga membantu saya dalam mengembangkan kematangan diri, seperti empati, keterampilan komunikasi, dan kepemimpinan.

Peran Seorang Coach di Sekolah

Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebagai seorang coach di sekolah, salah satu peran utama adalah mendukung implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan pendidik untuk memenuhi kebutuhan belajar individu siswa yang beragam. Seorang coach dapat membantu guru untuk:

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Siswa: Melalui observasi dan asesmen, seorang coach dapat membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan akademik dan gaya belajar siswa. Ini termasuk mengenali siswa yang membutuhkan tantangan lebih atau siswa yang memerlukan dukungan tambahan. Biasanya dilakukan dengan asesmen awal non kognitif dan asesmen awal kognitif. Asesmen awal non kognitif terkait dengan gaya belajar siswa yaitu audiotori, visual, dan kinestetik. Sedangkan  asesmen awal kognitif biasanya terkait dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Bisa berbentuk tes, wawancara, atau memanfaatkan kuis interaktif.

2. Merancang Strategi Pengajaran: Dengan memahami kebutuhan siswa, seorang coach dapat membantu guru merancang strategi pengajaran yang sesuai. Ini bisa mencakup variasi dalam metode pengajaran, seperti penggunaan teknologi, proyek berbasis tim, atau pembelajaran mandiri.

Misalnya, penggunaan teknologi seperti aplikasi pembelajaran dan video interaktif dapat membantu siswa visual dan kinestetik, sementara diskusi kelompok atau proyek berbasis tim dapat meningkatkan keterlibatan siswa auditori. Pembelajaran mandiri juga bisa diterapkan untuk siswa yang membutuhkan tantangan lebih atau memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Dengan demikian, strategi pengajaran yang dirancang secara diferensiasi akan membantu setiap siswa mencapai potensi maksimalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun