Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prasangka Cinta

19 Mei 2019   15:40 Diperbarui: 19 Mei 2019   15:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

"Mereka Abang titipkan ke rumah Ibu, Maryam." Ahmad tersenyum melihat keadaan istrinya yang sudah sadarkan diri. Kekhawatirannya hilang.

"Maryam, maafkan Abang. Bukan kamu yang tak memperhatikan Abang tapi Abang yang tak memperhatikanmu, Maryam." Tanpa sadar bulir bening menetes di pipi Ahmad.

Sesalnya begitu besar karena sudah menuduh Maryam tidak benar. Maryam masih sama seperti dulu. Maryam tidak berubah. Maryam masih mencintainya. Kesibukanlah yang menyita waktunya sehingga ia tak bisa lagi seperhatian dulu. Maryam tersenyum lembut melihat Ahmad.

"Aku mencintaimu, Maryam."

"Aku juga mencintaimu, Bang."

Taiwan_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun