Aku berlalu sebelum ibu keluar dari kamar.
"Ada apa kemari?" tanyaku saat sampai di ruang tamu.
Al sedikit terkejut. Dia bangkit dari tempatnya duduk.
"Aku ingin bicara denganmu, Raina," ucapnya.
"Duduklah," balasku menyuruhnya duduk kembali.
"Kau mau kopi?" tanyaku menawari.
"Tidak perlu," balasnya.
"Apa yang ingin kau tanyakan?" tanyaku.
"Kau tidak bahagia dengan lelaki itu bukan?" tanya Al lancang.
Aku menelan ludah, tak langsung menjawab. Ada sesak yang menghimpit di dada.
"Lalu apa pedulimu?" tanyaku balik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!