Pembiayaan yang seringkali tersedia bagi UMKM umumnya bersifat jangka pendek dan tidak memungkinkan untuk pembangunan usaha dalam jangka panjang. Selain itu, banyak UMKM yang terlalu bergantung pada pembiayaan luar tanpa mengembangkan kemampuan internal yang berkelanjutan dalam hal pengelolaan sumber daya dan manajemen keuangan.
b. Keterbatasan Pengetahuan tentang Keberlanjutan
Banyak pelaku UMKM yang belum memahami pentingnya keberlanjutan dalam bisnis mereka. Padahal, keberlanjutan ini tidak hanya terkait dengan lingkungan, tetapi juga dengan aspek sosial dan ekonomi. UMKM yang tidak mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasional mereka, baik dalam hal efisiensi sumber daya, kesejahteraan pekerja, maupun dampak sosial, akan sulit berkembang dalam jangka panjang.
c. Tantangan dalam Meningkatkan Daya Saing Secara Global
Untuk pengurangan kemiskinan yang berkelanjutan, UMKM perlu meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Namun, untuk melakukannya, mereka perlu mengakses teknologi, pembiayaan, dan pelatihan yang sesuai dengan standar internasional. Banyak UMKM di Indonesia yang masih terjebak dalam pasar domestik dengan kualitas produk yang terbatas, yang menghalangi mereka untuk berkembang lebih jauh.
4. Solusi untuk Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dalam menyediakan akses pembiayaan yang lebih fleksibel dan terjangkau bagi UMKM. Pemerintah perlu memberikan insentif bagi UMKM yang mengadopsi teknologi serta memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan.
Selain itu, perlu ada pengembangan infrastruktur teknologi yang lebih baik, terutama di daerah-daerah yang masih terisolasi. Penyediaan layanan teknologi yang lebih murah dan terjangkau bagi UMKM juga dapat meningkatkan daya saing mereka.
Tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam mengakses pembiayaan dan teknologi di Indonesia sangat besar dan beragam. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemberian pembiayaan yang lebih mudah, pelatihan teknologi, peningkatan infrastruktur, dan pemahaman tentang keberlanjutan. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini, UMKM di Indonesia dapat tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di negara ini.
C. Peran pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan kebijakan dan program pemberdayaan UMKM yang dapat mendukung pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan di Indonesia
 Peran pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan kebijakan dan program pemberdayaan UMKM sangat vital untuk mendukung pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan di Indonesia. Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan ekonomi. Namun, untuk memastikan bahwa UMKM dapat berkembang dengan baik, berbagai tantangan harus diatasi, dan kebijakan serta program pemberdayaan yang efektif perlu diciptakan. Dalam konteks ini, pemerintah dan sektor swasta memiliki peran yang saling melengkapi dalam mendukung pemberdayaan UMKM.